Eliana menambahkan, glukosa merupakan satu-satunya sumber energi yang bisa dipergunakan oleh otak.
Jika bahan bakar tersebut tidak ada atau turun hingga di bawah 60 mg/dL, maka otak tidak akan bisa bekerja optimal.
Orang tersebut pertama-tama akan mengalami hipoksia (kekurangan pasokan oksigen di sel dan jaringan) terlebih dahulu.
Sehingga dia akan merasakan beberapa gejala seperti pusing dan sempoyongan. Ketika oksigen di otak semakin berkurang, sirkulasi di seluruh otak juga akan berkurang.
Kondisi itu menyebabkan pembuluh darah mengecil sehingga orang tersebut akan mengalami stroke iskemik.
Stroke iskemik sendiri terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah.
Jika ditangani dengan pemberian glukosa, seperti teh manis hangat atau permen cokelat, kondisi bisa lebih membaik.
Baca Juga: Ini 5 Manfaat Luar Biasa Jika Anda Mengurangi Konsumsi Daging, Termasuk Kurangi Risiko Diabetes
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR