Intisari-Online.com – Penyakit diabetes bisa dikatakan sebagai ‘induk’ dari segala penyakit tidak menular yang hingga kini banyak diderita oleh masyarakat luas.
Bila tidak dilakukan perawatan dengan baik, diabetes bisa menyebabkan banyak komplikasi di dalam tubuh.
Ketika terjadi komplikasi, bukan tidak mungkin bisa meningkatkan risiko meninggal mendadak bagi penderitanya.
Komplikasi bisa terjadi ketika penyandang diabetes tidak mengontrol penyakitnya, sehingga kondisi tersebut memengaruhi kerja organ tubuh lainnya.
Baca Juga: Penelitian: Sekitar 70% Wanita Tak Dapat Kelola Diabetes, Hanya Andalkan Perawatan Diri
Konsultan Metabolik Endokrin Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD, KEMD, FINASIM menyebutkan, ada dua jenis komplikasi diabetes, yakni komplikasi akut dan komplikasi kronis.
Komplikasi akut artinya terjadi secara mendadak, sementara dampak komplikasi kronis baru dirasakan bertahun-tahun kemudian akibat hiperglikemi yang berkelanjutan.
Komplikasi akut dibagi lagi menjadi dua, yaitu hipoglikemi dan hiperglikemi.
Hipoglikemi terjadi ketika gula darah rendah hingga mencapai di bawah 60 mg/dL, sementara hiperglikemi terjadi ketika gula darah tingginya di atas 300 mg/dL.
"Gula darah stabil jika gula darah sebelum makan tidak lebih dari 120, maksimal 130."
"Setelah makan jangan lebih dari 180," katanya dalam diskusi bertajuk "Gerakan Lawan Diabetes Bersama Dia" di Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).
Baca Juga: Semakin Meningkat Penderita Diabetes, Kenali dan Waspadai Gejala Awal Penyakit Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR