Intisari-Online.com – Tanggal 14 November kemarin, Korps Brimob Polri merayakan ulang tahunnya yang ke-74.
Salah satu pasukan yang tergabung dalam Brigade Mobil (Brimob) adalah Pasukan Gegana, yang memiliki kemampuan khusus seperti antiteror, penjinakan bom, intelijen, antianarkis, dan penanganan KBR (Kimia, Biologi, Radio aktif).
Kisah mereka pernah dituliskan di Majalah Intisari edisi September 2001, dalam tulisan Ulah Bom & Sang Penjinak.
--
Belakangan ini jantung kita sungguh diuji ketahanannya oleh pelbagai peristiwa ledakan.
Dalam bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2001 telah terjadi masing-masing dua kali ledakan di Jakarata (Pusat Laboratorium Forensik Polri).
Frekuensinya menanjak memasuki bulan Juli. Tidak tanggung-tanggung, di bulan ini terjadi tujuh ledakan besar-kecil, jledhar-jledhuer bak pesta petasan.
Kalau dirinci asal-usulnya, dua dari ledakan granat, satu petasan, dan empat bom!
Bicara dalam kisaran nasional, jumlah korbannya membuat kita tak henti mengelus dada.
Sebanyak 31 jiwa melayang dan 185 orang luka-luka sejak ledakan di Jln. Juanda, depan Hotel Merdeka, Bekasi, Jabar, pada 18 Maret 2000 hingga ledakan di pelbagai kota pada 24 Desember 2000 (Dispen Polri dan Pusat Informasi Kompas).
Lalu tahun 2001, jatuh lagi 105 korban luka-luka dan lima orang meninggal dunia dalam rentetan ledakan sejak di rel KA Serpong, Tangerang, Banten, pada 17 Maret 2001 hingga di Kedungsroko, Surabaya, pada 7 Agustus 2001 (Dispen Polri, Pusat Informasi Kompas, Dokumentasi Warta Kota).
Ledakan di Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) 13 September 2000 mengambil korban meninggal terbanyak, 10 orang, dan 34 luka-luka.
Baca Juga: Robot Penjinak Bom Buatan LIPI, Selain Bisa Lumpuhkan Bom Juga Bisa Mengintai Musuh
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR