Advertorial
Intisari-Online.com – Meski sudah bersusah-payah menurunkan berat badan, tetap saja lemak perut yang paling tidak mudah untuk diatasi.
Lemak perut ini bukan hanya menjengkelkan, tapi juga membuat penampilan menjadi ‘berkurang’.
Sayangnya, banyak dari kita yang mungkin tidak mengetahui bahwa ternyata ada beberapa jenis lemak perut yang disebabkan dari berbagai faktor.
Nah, ini dia simak beberapa jenis lemak perut yang berbeda dan cara mengatasinya.
1. Beer belly
Seseorang yang mengonsumsi terlalu banyak bir selama bertahun-tahun akan mengalami perubahan bentuk perut menjadi lebih besar.
Bir mengandung sekitar 180-500 kalori per takaran, tergantung jenis alkoholnya.
Bir dibuat dari hops, bunga dengan jenis kelamin betina yang dikeringkan dari pohon anggur hijau bernama Humulus Lupulus.
Nah, hops mengandung fitoestrogen atau komponen tanaman yang memiliki efek sama dengan hormon seks estrogen perempuan.
Baca Juga: Khasiat Jahe, Yuk Coba Cara Alami Hilangkan Lemak Perut Anda!
Meski belum terbukti, namun ada spekulasi bahwa fitoesteogen dalam bir berpengaruh terhadap cara tubuh menyimpan lemak perut.
Cara mengatasinya:
Kurangi minum bir setiap harinya hingga setiap minggunya akan membantu memangkas kalori dan berat badan.
Jika hal itu pun terasa sulit, maka cobalah pilih bir yang lebih rendah kalori.
Baca Juga: Perhatikan, Ini 6 Alasan Tersembunyi Mengapa Lemak Perut Anda Tidak Berkurang
Sebagai perbandingan, sebuah studi menemukan, segelas anggur merah baik untuk pencernaan dan bisa membantu menurunkan berat badan.
Meski begitu, perubahan pola hidup seperti memerbanyak olahraga serta memangkas asupan kalori dan makanan berlemak juga bisa membantu.
2. Setelah kehamilan
Kehamilan bisa memberi dampak yang sangat dramatis terhadap tubuh seorang perempuan, termasuk salah satunya pada area perut yang membesar.
Baca Juga: Mau Membakar Lemak Perut, Jangan Sampai Justru Lakukan 7 Kesalahan Ini
Meskipun berhasil menurunkan berat badan hingga lebih dari enam kilogram pascapersalinan, kebanyakan perempuan mengalami kenaikan berat badan selama hamil.
Pemisahan perut juga dapat terjadi selama atau setelah kehamilan, yaitu ketika rahim yang tumbuh menyebabkan dua otot panjang yang bekerja paralel di perut menjadi terpisah satu sama lain.
Cara mengatasinya:
Menurunkan berat badan setelah kehamilan cukup memakan waktu. Tubuh membutuhkan waktu pemulihan sebelum menjalani pola makan atau rutinitas olahraga baru.
Baca Juga: Rutinlah Minum Ini Sebelum Tidur! Bisa Bantu Bakar Lemak Perut
Biasanya dokter merekomendasikan menunggu hingga pemeriksaan pascapersalinan, sekitar 6-8 minggu.
Mulailah dengan makan makanan sehat dan minum minimal delapan gelas sehari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Hindari makanan tinggi gula dan prioritaskan makanan tinggi serat karena akan membantu menurunkan berat badan sekaligus memberikan energi bagi tubuh.
Pembedahan mungkin perlu diperlukan untuk memperbaiki pemisahan perut yang disebabkan oleh kehamilan atau jenis ketegangan lainnya pada area perut.
Baca Juga: Ingin Hilangkan Lemak Perut yang Membandel? Jalan Kaki Saja!
3. Stres
Stres juga bisa menyebabkan masalah pencernaan, yang berujung pada area perut yang membesar.
Stres memicu peningkatan tingkat kortisol atau hormon stres sehingga berdampak pada penyimpanan lemak.
Masalah penyimpanan lemak biasanya terjadi pada area perut karena merupakan lemak yang paling sulit dihilangkan.
Stres juga bisa memicu peningkatan oksidasi lemak, proses yang memungkinkan lemak untuk dibakar menjadi energi.
Cara mengatasinya:
Cobalah melakukan manajemen stres terlebih dahulu, misalnya dengan mengatur pernafasan, jalan kaki ringan, hingga meluangkan waktu untuk beristirahat.
Beberapa suplemen herbal juga diketahui mampu membantu menurunkan kadar kolesterol.
Baca Juga: Meski Wajahnya Mati Rasa, Dokter Menganggapnya Sebagai ‘Stres’, Padahal Ini Penyakit yang Diidapnya
Meski begitu, jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Ahli gizi juga merekomendasikan konsumsi kacang-kacangan jika Anda merasa perutmu membesar karena stres karena kacang tinggi akan magnesium yang bisa menurunkan kadar kortisol.
Brokoli yang kaya asam folat juga baik untuk membantu menurunkan tingkat stres.
4. Faktor hormon
Baca Juga: Benarkah KB Hormonal Bisa Sebabkan Kanker Payudara? Ini Ungkapan Fakta dari Para Ahli!
Salah satu efek samping menopause adalah kenaikan berat badan karena hormon yang fluktuatif.
Fakta baru menemukan bahwa penurunan kadar estrogen dapat mendorong kita untuk makan lebih banyak dan berolahraga lebih sedikit, menurunkan tingkat metabolisme dan meningkatkan resistensi insulin.
Kondisi ini membuat tubuh lebih sulit untuk berurusan dengan gula dan pati. Hormon juga berdampak pada distribusi lemak.
Pertambahan berat badan perimenopause sering dikaitkan dengan penumpukan lemak di sekitar perut dan organ dalam, yang bertentangan dengan pinggul dan paha.
Baca Juga: Oksitosin, Si Hormon Cinta, Ternyata Juga Bantu Turunkan Berat Badan
Cara mengatasinya:
Cobalah menerapkan pola makan rendah kalori selama dan setelah menopause karena jumlah kalori yang dibakar pada usia tersebut cenderung menurun.
Konsumsilah banyak protein untuk menjaga kita tetap kenyang, meningkatkan tingkat metabolisme dan mengurangi kehilangan otot.
Selain itu, kualitas tidur juga menjadi kunci menjaga berat badan yang sehat.
Baca Juga: Oksitosin, Hormon Cinta yang Menyelamatkan Pernikahan dan Menyembuhkan Luka
5. Perut kembung
Kembung adalah perasaan adanya tekanan yang membuat perut membesar dan lebih dari 70 persen orang mengalami ini.
Kondisi ini bisa disebabkan sejumlah hal, seperti sindrom iritasi usus, flatulence, penyakit celiac, peradangan usus besar, dan endometriosis.
Sensasi kembung bisa menyebabkan area perut seperti lebih membesar.
Baca Juga: Merasa Kembung dan Gemuk, Ini yang Dirasakan Wanita Menjelang Menstruasi
Pada kasus langka, kembung juga bisa menjadi gejala masalah serius, seperti kanker ovarium, maka ada baiknya jika berkonsultasi dengan dokter.
Cara mengatasinya:
Terapis nutrisi yang bekerja bersama Bio-Kult, Natalie Lamb mengatakan, pada umumnya mengonsumsi sari cuka sebelum makan bisa membantu memperlancar fungsi pencernaan.
Selain itu, usahakan untuk mengurangi gula dan karbohidrat sederhana serta mengonsumsi lebih banyak serat.
Baca Juga: Menderita Perut Kembung Karena Kalap Makan Saat Lebaran? Atasi Saja dengan Makanan Ini
6. Kelebihan berat badan
Berat badan berlebih biasanya disebabkan karena konsumsi kalori lebih besar daripada kalori yang dibakar melalui fungsi-fungsi tubuh dan aktivitas fisik.
Banyak orang mengalami perut membesar karena kelebihan berat badan atau menerapkan pola makan tinggi lemak dan sering makan manis.
Cara mengatasinya:
Baca Juga: Anak yang Kelebihan Berat Badan Berisiko Kecemasan dan Depresi
Meningkatkan aktivitas fisik adalah salah satu cara utama untuk menurunkan berat badan.
Anda tak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di gym atau untuk lari hanya untuk menjaga kesehatan.
Cukup lakukan olahraga ringan selama 15 menit setiap harinya dan lakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil.
Pada intinya, memangkas konsumsi kalori adalah kunci untuk menurunkan lemak perut.
Pilihlah makanan tinggi serat dan protein karena keduanya bisa menjaga kita kenyang lebih lama.
Biji-bijian utuh juga bisa menambah manfaat untuk menghentikan lemak tersimpan di area perut dengan menurunkan kadar insulin dan kortisol dalam tubuh.
Biji-bijian utuh juga merupakan sumber energi rendah lemak yang dapat menyuntikkan cukup energi sepanjang hari. (Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali, 6 Jenis Lemak Perut dan Cara "Menumpasnya""
Baca Juga: Anggur Memangkas Lemak Perut