Advertorial
Intisari-Online.com – Jujun Junaedi (42), seorang buruh bengkel asal Sukabumi, diketahui sedang sibuk merakit helikopter di halaman rumahnya, di Kampung Cibubuay, Desa Damareja, Kecamatan Nagrak.
Jujun menuturkan bahwa pembuatan helikopter ini berlangsung sejak Agustus 2018 dan hanya mengandalkan hari libur setiap Minggu.
Semua proses sejak awal hingga berbentuk sebuah helikopter dikerjakan seorang diri dengan dibantu anak laki-laki pertama dan kerabat.
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (5/11/2019), rencananya, akhir 2019 atau awal 2020 ini helikopter yang diberi nama Gardes JN 77 GM itu akan menjalani uji terbang.
Saat ini hanya tinggal penyelesaian baling-baling utama yang masih dalam pengerjaan.
Untuk mesin, helikopter hasil kerja kreatif lulusan STM (SMK) Siliwangi 1996 ini menggunakan mesin penggerak generator set (genset) berkapasitas besar 24 PK, 700 cc, dan dua silinder berbahan bakar premium.
"Insya Allah saya inginnya pada akhir tahun atau awal tahun 2020 bisa melakukan uji terbang," ungkap Jujun saat ditemui Kompas.com di rumahnya pada Minggu (3/11/2019).
Alasan Jujun merakit helikopter yang sudah menghabiskan dana mencapai Rp30 juta ini karena dia sudah bosan dengan kemacetan.
Seperti yang kita tahu, selain pesawat terbang, transportasi udara yang juga banyak digunakan adalah helikopter.
Berbeda dengan pesawat yang berukuran besar, ukuran helikopterjauh lebih kecil dengan bentuk yang juga berbeda.
Karena ukurannya yang berbeda, jumlah penumpang yang bisa dibawa olehhelikoptertentu juga lebih sedikit dibandingkan dengan pesawat yang bisa membawa hingga ratusan penumpang.
Coba Anda amati bentuk helikopter, apakah Anda menyadari jikabentuk helikoptermirip dengan seekor serangga?
Yap, bentukhelikopter ternyata terinspirasi dari capung, loh.
Helikopter terinspirasi dari capung
Capung punya bentuk tubuh yang unik dengan sayap yang membentang horizontal di atas tubuhnya.
Bagian belakang tubuhnya berbentuk ramping, sementara bagian depannya cukup besar.
Menurut para perancang yang membuat helikopter, bentuk tubuh capung ini punya desain yang lebih unggul dibandingkan rancangan yang dibuat manusia.
Selain itu, dengan bentuk tubuhnya, capung bisa melakukan berbagai manuver atau gerakan terbang yang bermacam-macam.
Capung bisa terbang dalam kecepatan tinggi hingga mencapai 50 kilometer per jam dan merupakan kecepatan yang tinggi untuk serangga.
Nah, hal inilah yang kemudian menginspirasi desain helikopter yang juga punya baling-baling di bagian atas seperti sayap capung yang ada di bagian atas tubuhnya.
Helikopter bisa terbang mundur
Selain bentuknya, kemampuan terbang capung juga menginspirasi kemampuan terbang yang bisa dilakukan oleh helikopter.
Kalau kita melihat pesawat yang sedang terbang di udara, pesawat hanya terlihat terbang atau melaju ke depan saja, teman-teman.
Namun berbeda dengan pesawat, helikopter bisa terbang ke berbagai arah, tidak hanya ke depan saja, dan bisa melakukan berbagai gerakan terbang.
Tidak hanya terbang secara horizontal, helikopter juga bisa terbang secara tegak lurus atau vertikal, baik ke atas maupun ke bawah.
Selain bisa terbang maju, helikopter juga bisa terbang mundur dan menyamping.
Kemampuan terbang lainnya yang dimiliki helikopter dan terinspirasi dari capung adalah bisa melayang di udara tanpa bergerak.
Hal ini berbeda dengan pesawat terbang yang harus selalu bergerak saat terbang di udara agar tidak jatuh.
Selain itu, helikopter juga bisa bermanuver di udara dengan terbang terbalik seperti pesawat tempur yang berakrobat di udara.
Helikopter juga tidak membutuhkan tempat yang luas untuk mendarat maupun lepas landas karena bisa terbang secara vertikal sehingga bisa terbang di tempat yang sempit.
Digunakan untuk membantu berbagai tugas
Berbagai kemampuan terbang yang dimiliki oleh helikopter membuat alat transportasi ini digunakan untuk berbagai tugas.
Contohnya pengiriman pasokan logistik atau benda lainnya ke tempat yang tidak bisa dicapai dengan jalur darat.
Helikopter juga banyak digunakan sebagai ambulans terbang saat medan yang ditempuh sulit dan tidak bisa dijangkau, seperti di pegunungan atau di laut.
Lalu apakah Anda pernah melihat liputan berita lalu lintas yang pengambilan gambarnya dilakukan dari atas?
Biasanya berita lalu lintas dengan sudut pandang dari atas ini dilakukan saat momen mudik Lebaran untuk menunjukkan kemacetan yang terjadi.
Nah, sebelumdroneatau pesawat kamera tanpa awak digunakan, pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan helikopter.
Juru kamera dan reporter akan berada di dalam helikopter dan melaporkan situasi yang mereka lihat dari helikopter.
Kemampuan terbang helikopter juga digunakan untuk memindahkan benda besar dan berat,serta membantu memadamkan api kebakaran hutan.
Rahasia terbang helikopter terletak di rotor
Kemampuan terbang helikopter ini ternyata ada rahasianya, yaitu terletak di baling-baling di bagian atas dan ekor helikopter.
Pada helikopter, terdapat dua buah rotor, yaitu rotor besar dan rotor kecil.
Rotor adalah bagian yang berputar dalam mesin dan dirancang untuk menggerakkan bagian dalam mesin.
Nah, dua buah rotor yang ada di helikopter punya tugas yang berbeda-beda.
Rotor besar bertugas untuk memutar baling-baling utama yang terletak di bagian atas helikopter.
Sedangkan rotor kecil punya tugas untuk memutar baling-baling kecil yang ada di bagian belakang atau ekor pesawat.
Dua rotor yang berbeda ini membuat helikopter bisa punya berbagai kemampuan terbang.
Baling-baling helikopter bertugas untuk menciptakan gayaliftatau mengangkat sehingga membuat helikopter bisa terbang, sama seperti sayap pesawat terbang.
Nah, rotor kecil yang ada di baling-baling bagian belakang membuat helikopter punya berbagai kemampuan terbang.
Rotor kecil di baling-baling belakang bisa menghadap ke berbagai arah yang berbeda, yaitu maju, mundur, atau menyamping. (Tyas Wening)
(Artikel ini sudah tayang di bobo.grid.id dengan judul “Serba-serbi Helikopter, Bisa Terbang Mundur dan Melayang Tanpa Bergerak, lo!”)