Pola makan di KF adalah tidak mengkonsumsi karbohidrat dan gula. Karbohidrat bisa berasal dari beras, tepung dan turunannya, ubi-ubian dan turunannya. Termasuk juga karbo dalam sayur. Sedangkan gula dari segala jenis gula termasuk gula dalam buah.
“Jadi, yang dikonsumsi hanya makanan hewani,” kata Esther yang kemudian bergabung di komunitas Keto Fastosis Indonesia. Jika dipersentasekan, kira-kira komposisi makanan sehari-hari KF adalah 80% lemak, 15% protein, dan 5% karbo dari bumbu. Tentu dibarengi puasa sesuai fase dalam KF.
Ada tiga fase dalam KF ini: induksi, konsolidasi, dan perawatan. Fase-fase ini merupakan protocol yang wajib dijalani pelaku diet KF. Fase induksi bertujuan untuk memperoleh angka GDP di bawah 80. Pada fase ini jam makan “terbuka” mulai pukul 12.00 hingga 20.00. Selepas itu puasa. Meski puasa, namun tetap boleh makan atau minum. Hanya saja yang dikonsumsi adalah amunisi wajib tadi.
Apa yang boleh dimakan pada jam makan? Apa saja asal hewani. Ikan, ayam, telur, daging, atau seafood. Dengan syarat, tidak ada tepung, gula, kecap dalam proses memasaknya. Tepung di sini adalah semua jenis tepung seperti terigu, sagu, dan maizena. Untuk gula, semua jenis gula, entah itu gula pasir, gula batu, gula jawa, atau gula aren. Bumbu masakan diperbolehkan asal tidak berlebihan.
Untuk “pencuci mulut” ada buah, meski hanya avokad dan zaitun yang diperbolehkan. Sementara kebutuhan serat diperoleh dari avokad tadi, cincau hijau, rumput laut, dan psyllium husk. Yang perlu diingat, teh hijau wajib diminum setiap selesai makan apa pun di jam makan ini. Berita bagusnya, boleh makan berkali-kali. Asal, bila sudah kenyang, ya berhenti.
Setelah minimal tujuh hari di fase induksi, dan telah mendapatkan GDP di bawah 80 mg/dL, maka bisa lanjut ke fase konsolidasi. Jika target GDP belum tercapai, tetap lanjutkan fase induksi selama 3 - 7 hari lagi. Kontrol GDP per tiga hari atau per tujuh hari sebagai acuan pindah ke fase berikutnya.
Fase konsolidasi dan maintenance intinya sama. Bedanya di jendela puasa yang lebih lama. Fase konsolidasi 18 jam, sementara maintenance 20 jam. Namun, sekali lagi, meski puasa tetapi tetap boleh minum. “Air tawar, teh tawar, dan kopi pahit. Bebas itu,” kata Esther sambil mengingatkan untuk tidak curang dalam masa puasa itu. Soalnya tubuh akan memberi peringatan jika kita curang. Bisa dalam bentuk mual, dada berdebar-debar, lemas, hingga yang paling parah pingsan.
Menjalani diet, dalam banyak hal, memang harus menjadi gaya hidup. Bergabung ke komunitas bisa menjadi pilihan untuk menjaga ketetapan hati menjalani langkah yang sudah kita ambil.
Anda tertarik mengikuti langkah Esther?
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR