"Masih ada sejumlah besar orang-orang yang menjalani operasi tetapi tetap trauma, sering sampai pada titik melakukan bunuh diri."
Arif, yang memberi saran kepada NHS di West Midlands tentang bukti perawatan kesehatan, menemukan bahwa sebagian besar penelitian medis tentang pergantian organ intim tidak dirancang dengan baik.
Dilansir dari theguardian.com, Dr Hyde menjelaskan bahwa ada tingkat ketidakpuasan yang tinggi atau bahkan bunuh diri di antara para waria setelah operasi pergantian organ intim.
Penelitian dari AS dan Belanda menunjukkan bahwa hingga seperlima pasien menyesali perubahan organ intim.
Baca Juga: Kesal Pacarnya Seorang Transgender, Pria Ini Bunuh, Mutilasi, dan Memasak Bagian Tubuh Pacarnya
Tinjauan tahun 1998 oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan Eksekutif NHS menemukan bahwa percobaan bunuh diri mencapai hingga 18% yang dicatat dalam beberapa studi medis tentang kasus perubahan gender.
Selain itu ada 4 efek samping lainnya yang berbahaya bagi para pasien yang melakukan operasi kelamin dikutip dari dokterspkk.com:
1. Sakit pasca operasi
Rumitnya operasi yang harus dijalani, maka bisa dipastikan setelah operasi kelamin, pasien akan merasakan sakit yang sangat parah.
Baca Juga: Ini 4 Jenis Operasi Kelamin Wanita untuk Kepuasan Seks
Sakit ini disebabkan luka yang belum mengering setelah operasi.
Efek samping rasa sakit ini bisa berlangsung hingga berbulan-bulan atau tahun, bahkan bisa menyebabkan pasien tidak bisa berjalan selama rasa sakitnya masih ada.
2. Berkurangnya kepuasan dari hubungan seksual
Meski operasi kelamin telah dilakukan sedemikian rupa untuk membuat bentuk organ intim menyerupai aslinya, hasilnya tentu tidak akan sesempurna organ genitalnya yang asli.
Baca Juga: Suami Lucinta Luna Tahu Istrinya Seorang Transgender: Bagaimana Tahapan Operasi Ganti Kelamin?
Orang-orang yang melakukan operasi ini biasanya akan merasakan efek samping berupa berkurangnya kenikmatan seksual jika dibandingkan dengan sebelum mereka melakukan operasi kelamin.
3. Risiko penyakit kanker meningkat
Selain melakukan operasi kelamin, para transgender biasanya juga akan melakukan terapi hormon untuk mendukung perubahan fisik mereka.
Misalnya, para wanita transgender yang menambah hormon estrogen untuk mendukung pertumbuhan payudara dan struktur tubuh agar lebih menyerupai wanita.
Baca Juga: Transgender Ini Marah Besar dan Tantang Penjaga Toko Karena Salah Panggil
Hormon estrogen ini bisa memicu penyakit kanker pada seseorang.
4. Terdorong untuk melakukan operasi plastik lainnya
Seseorang yang telah melakukan operasi kelamin biasanya akan lebih cenderung tertarik untuk melakukan operasi plastik lainnya.
Dia akan lebih terdorong untuk melakukan operasi plastik di wajahnya, payudaranya, ataupun bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: Inilah 6 Operasi Plastik Paling Sering Dilakukan di Korea Selatan, Benarkah Bikin Jadi Lebih Cantik?
Hal ini semata-mata untuk mendapatkan penampilan yang lebih sesuai untuk gender barunya.
Walaupun banyak efek mengerikan dari operasi pergantian kelamin ini, masih banyak orang yang merasa 'terperangkap pada tubuh yang salah' tetap berani melakukan opersi ini.
(Adrie P. Saputra)
Source | : | tribunnews,intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR