Advertorial

Artis Gebby Vesta Akui Dirinya Transgender: Penelitian Ungkap Operasi ‘Transgender’ Miliki Efek yang ‘Mengerikan’

K. Tatik Wardayati
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Artis sekaligus Model Gebby Vesta akhirnya jujur soal jati dirinya yang selama ini dia sembunyikan setelah dapat banyak teguran.
Artis sekaligus Model Gebby Vesta akhirnya jujur soal jati dirinya yang selama ini dia sembunyikan setelah dapat banyak teguran.

Intisari-Online.com – Meski sudah dikaruniai bentuk tubuh yang nyaris sempurna, terkadang manusia menginginkan jati diri yang berbeda dari yang dimilikinya sekarang.

Dilansir dari Tribunnews, Artis sekaligus Model Gebby Vesta akhirnya jujur soal jati dirinya yang selama ini dia sembunyikan setelah dapat banyak teguran.

Sempat tak mengakui, Pedangdut, Model dan Female Disk Jockey (DJ) itu pun akhirnya jujur bahwa dirinya adalah seorang transgender.

Saat mengungkap fakta soal rahasianya yang disimpan selama 19 tahun tersebut, Gebby Vesta pun menangis haru.

Baca Juga: Kisah Tragis Transgender yang Habiskan Rp173 Juta untuk 3 Kali Berganti Kelamin, Berakhir Meninggal Saat Ingin Kembali Menjadi Pria

Gebby juga mengaku mendapat banyak teguran agar dia mengungkap jati dirinya sesungguhnya.

Ia juga mengungkap alasan kenapa selama ini menyembunyikan identitasnya sebagai transgender.

Beberapa waktu lalu, Gebby Vesta tampak kukuh mengaku bahwa dirinya bukan seorang transgender.

Di Indonesia, operasi pergantian kelamin sering kali disebut dengan istilah yang kurang tepat yaitu operasi 'transgender'.

Baca Juga: Transgender Ini Ditangkap Polisi Karena Masuk ke Toilet Wanita, Tapi Polisi Bingung Setelah Menangkapnya

Padahal transgender adalah istilah yang dipakai untuk menyebut orang yang cara berperilaku atau berpenampilan berbeda atau tidak sesuai dengan organ intimnya.

Kata yang tepat untuk ini seharusnya adalah operasi kelamin.

Namun tahukah Anda, sebenarnya operasi pergantian kelamin ini memiliki efek yang cukup mengerikan yang tidak banyak diketahui orang banyak.

Peneliti mengatakan bahwa banyak orang yang sangat tertekan (depresi) dan bahkan melakukan bunuh diri setelah operasi.

Baca Juga: Bak Pahlawan Wanita, Transgender Ini Bantu Polisi Ungkap Perdagangan Manusia

Peninjauan dilakukan lebih dari 100 penelitian medis internasional dari operasi kelaminoleh fasilitas intelijen penelitian Agressive Research Intelligence Facility (ARIF)University of Birmingham.

Hasilnya operasi tidak menemukan bukti ilmiah yang kuat bahwa operasi pergantiankelamin secara klinis efektif terhadap kelangsungan hidup pasiennya.

Beberapa orang menyesali perubahan organ intimnya,percaya bahwa perawatan medis yang mereka terima gagal untuk kehidupan baru yang mereka pilih.

Chris Hyde, direktur Arif, mengatakan,"Ada ketidak pastiantentang apakah mengubah organ intim seseorang adalah hal yang baik atau buruk."

Baca Juga: Jalani Operasi Rekonstruksi Vagina dengan Kulit Ikan Nila, Transgender Ini Merasa Jadi 'Wanita Sejati'

"Masih ada sejumlah besar orang-orang yang menjalani operasi tetapi tetap trauma,sering sampai pada titik melakukan bunuh diri."

Arif, yang memberi saran kepada NHS di West Midlands tentangbukti perawatan kesehatan, menemukan bahwa sebagian besar penelitian medis tentang pergantian organ intimtidak dirancang dengan baik.

Dilansir dari theguardian.com, Dr Hyde menjelaskan bahwa adatingkat ketidakpuasan yang tinggi atau bahkan bunuh diri di antara para waria setelah operasi pergantianorgan intim.

Penelitian dari AS dan Belanda menunjukkan bahwa hingga seperlima pasien menyesali perubahan organ intim.

Baca Juga: Kesal Pacarnya Seorang Transgender, Pria Ini Bunuh, Mutilasi, dan Memasak Bagian Tubuh Pacarnya

Tinjauan tahun 1998 oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan Eksekutif NHS menemukan bahwa percobaan bunuh diri mencapai hingga 18% yang dicatat dalam beberapa studi medis tentang kasus perubahan gender.

Selain itu ada 4efek samping lainnya yang berbahaya bagi para pasien yang melakukan operasi kelamin dikutip daridokterspkk.com:

1. Sakit pasca operasi

Rumitnya operasi yang harus dijalani, maka bisa dipastikan setelahoperasi kelamin, pasien akan merasakan sakit yang sangat parah.

Baca Juga: Ini 4 Jenis Operasi Kelamin Wanita untuk Kepuasan Seks

Sakit ini disebabkan luka yang belum mengering setelah operasi.

Efek samping rasa sakit ini bisa berlangsung hingga berbulan-bulan atau tahun, bahkan bisa menyebabkan pasien tidak bisa berjalan selama rasa sakitnya masih ada.

2. Berkurangnya kepuasan dari hubungan seksual

Meski operasi kelamintelah dilakukan sedemikian rupa untuk membuat bentuk organ intimmenyerupai aslinya, hasilnya tentu tidak akan sesempurna organ genitalnya yang asli.

Baca Juga: Suami Lucinta Luna Tahu Istrinya Seorang Transgender: Bagaimana Tahapan Operasi Ganti Kelamin?

Orang-orang yang melakukan operasi inibiasanya akan merasakan efek samping berupa berkurangnya kenikmatan seksual jika dibandingkan dengan sebelum mereka melakukan operasi kelamin.

3. Risiko penyakit kanker meningkat

Selain melakukan operasi kelamin, para transgender biasanya juga akan melakukan terapi hormon untuk mendukung perubahan fisik mereka.

Misalnya, para wanita transgender yang menambah hormon estrogen untuk mendukung pertumbuhan payudara dan struktur tubuh agar lebih menyerupai wanita.

Baca Juga: Transgender Ini Marah Besar dan Tantang Penjaga Toko Karena Salah Panggil

Hormon estrogen ini bisa memicu penyakit kanker pada seseorang.

4. Terdorong untuk melakukan operasi plastik lainnya

Seseorang yang telah melakukan operasi kelamin biasanya akan lebih cenderung tertarik untuk melakukan operasi plastik lainnya.

Dia akan lebih terdorong untuk melakukan operasi plastik di wajahnya, payudaranya, ataupun bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Inilah 6 Operasi Plastik Paling Sering Dilakukan di Korea Selatan, Benarkah Bikin Jadi Lebih Cantik?

Hal ini semata-mata untuk mendapatkan penampilan yang lebih sesuai untuk gender barunya.

Walaupun banyak efek mengerikan dari operasi pergantian kelaminini, masih banyak orang yang merasa 'terperangkap pada tubuh yang salah' tetap berani melakukan opersi ini.

(Adrie P. Saputra)

Artikel Terkait