---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Dalam dunia pendidikan dikenal metode pembelajaran sosial emosional. Pembelajaran sosial emosional merupakan pengembangan dari teori kecerdasan emosional yang salah satunya dikembangkan oleh Daniel Goleman.
Mari kita bahas satu per satu.
Pembelajaran sosial emosional
Mengutip Intisari Online, Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) berkaitan dengan pemahaman diri, empati terhadap orang lain, serta kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif. Implementasi PSE dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam mengelola emosi, membangun hubungan yang sehat, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan dalam hidupnya.
MenurutRandi Kaseger dalam artikelnya berjudul Pentingnya Pembelajaran Sosial dan Emosional dalam Pendidikan yang tayang di Bgpsulawesiutara.kemdikbud.go.id, PSE merupakankomponen penting pendidikan yang sering diabaikan--walau punya dampak besar pada perkembangan anak.
Meningkatnya jumlah kasus perundungan, tawuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pernikahan usia dini dan kehamilan di bawah usia, murid yang memiliki motivasi belajar rendah hingga putus sekolah, murid dengan gangguan emosional seperti stres, kecemasan, depresi, bahkan kasus bunuh diri pada usia remaja, menunjukkan masih lemahnya perkembangan sosial dan emosional para murid kita.
Karena itulah PSE punya peran sentral dalam proses pendidikan di Indonesia. Secara garis besar,PSE merupakan proses belajar yang berkaitan dengan pemahaman diri, empati terhadap orang lain, serta kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif. Ini mencakup aspek-aspek seperti keterampilan sosial, regulasi emosi, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.
Ada beberapatujuan daripembelajaran sosial emosional di sekolah:
1. Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial PSE
Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial PSE membantu siswa mengembangkan kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik.
Penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Siswa yang memiliki keterampilan sosial yang baik cenderung lebih sukses dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam karier dan hubungan pribadi.
2. Meningkatkan Kemampuan Empati
Meningkatkan Kemampuan Empati Kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain adalah komponen penting dari PSE. Ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung dalam sekolah. Siswa yang mampu bersikap empati akan lebih mungkin untuk menjalin hubungan yang positif dengan teman-teman mereka.
3. Mengurangi Konflik
Mengurangi Konflik Melalui pembelajaran regulasi emosi dan pemecahan masalah, PSE membantu siswa mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif. Ini penting dalam mencegah bullying dan tindakan negatif lainnya yang dapat merusak lingkungan sekolah.
PSE juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan mental siswa. Dengan pemahaman diri yang baik dan kemampuan mengelola emosi, siswa akan lebih tahan terhadap stres dan tekanan mental. Ini juga dapat membantu mencegah masalah kesehatan mental di masa depan.
4. Mempersiapkan Siswa di Dunia Nyata
Mempersiapkan siswa Di dunia nyata, kemampuan sosial dan emosional adalah aset yang berharga. Dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, orang perlu bekerja sama dengan orang lain, menyelesaikan konflik, dan beradaptasi dengan berbagai situasi.
Pembelajaran PSE membantu siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan ini. Di sinilah letak urgensi PSE untuk mendorong tumbuh kembang murid secara holistik.
Ada beberapa strategi untuk mengintegrasikan PSE dalam lingkungan pendidikan:
- Kurikulum PSE
Sekolah dapat menyusun kurikulum yang mencakup mata pelajaran atau kegiatan yang fokus pada pengembangan PSE serta menciptakan lingkungan belajar yang tepat serta terkordinasi melalui Kelas, Sekolah, Keluarga dan Komunitasnya. Guru dan staf sekolah dapat memberikan contoh positif dalam interaksi sosial dan cara mengelola emosi.
- Pelatihan Guru:
Guru dapat menerima pelatihan dalam mengajar PSE sehingga mereka dapat membimbing siswa dengan efektif. Dalam bersikap terhadap diri sendiri, dan orang lain serta lingkungannya dengan membangun kesejahteraan atau Well Being.
- Praktik Berbasis Kasus:
Menggunakan kasus nyata dan peran dalam pembelajaran membantu siswa memahami bagaimana menerapkan PSE dalam situasi sehari-hari. Kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri dan bagaimana pengaruhnya pada prilaku diri dalam berbagai situasi dalam lingkungan sekitar.
Itulah artikel tentangapa tujuan dari pembelajaran sosial emosional di sekolah untuk mereka? Semoga bermanfaat untuk para pembaca.
Kecerdasan emosinal
Menurut KBBI, kecerdasan emosional adalah kecerdasan yang erat kaitannya dengan kepedulian dan hati, baik antar sesama manusia, dengan makhluk lain, maupun alam sekitar. Beberapa peneliti berkata bahwa kecerdasan emosional dapat dipelajari dan dikembangan, sedangkan yang lain berkata kecerdasan emosional adalah bawaan lahir.
Ingat, kecerdasan emosional bukan lawan kecerdasan intelektual. Kedua hal tersebut seharusnya bisa dikembangkan secara seimbang. Kecerdasan emosional biasanya lebih mempengaruhi kehidupan sosial yang terjadi, karena saat berkehidupan sosial kita bertemu manusia lain, dan dalam hal ini pengendalian emosi dibutuhkan dengan sangat.
Bisa dikatakan sangat penting untuk memiliki kecerdasan emosional. Kapan kita harus berempati, kapan kita harus memahami orang lain, kapan kita harus marah dengan orang lain, dan bagaimana cara menghormati orang lain, hal-hal ini sangat berhubungan dengan kecerdasan emosional. Semakin baik pengelolaan emosi, maka sebaik itu pula kita diterima oleh lingkungan masyarakat.
Untuk mengembangkan kecerdasan emosional sendiri, dapat dimulai sejak dini, dimana setiap orangtua harus memahami betapa pentingnya membekali anak dengan keterampilan intelektual yang dibutuhkan agar bisa bergabung ke lingkungan nantinya.
Begitulah, pembelajaran sosial emosional merupakan pengembangan dari teori kecerdasan emosional yang salah satunya dikembangkan oleh Daniel Goleman. Semoga bermanfaat.