Setelah mencari selama berhari-hari hingga Frustasi, tiga kapal penjelajah berat Inggris, Exeter, Ajax, dan Archilles akhirnya berhasil memergoki Graf Spee.
Kendati komandan tiga kapal itu, Komodor Harwood, merasa tak mampu melawan, Graf Spee tetap harus diserang.
Pertempuran sengit satu lawan tiga pun berkobar.
Dalam babak pertama, Exeter rusak parah terhantam meriam Graf Spee.
Babak kedua, Ajax mendapat giliran. Dua menara komandonya hancur.
Setelah bertempur dalam keadaan tak imbang, akhirnya kapal-kapal Inggris memilih mundur.
Sewaktu melihat armada Inggris yang sudah terseok-seok itu mundur, Graf Spee justru tidak meneruskan peperangan melainkan memacu mesinnya dan ikut-ikutan kabur.
Tujuannya adalah pantai Uruguay. Saat itu Uruguay merupakan negara netral.
Sampai di sana komandan Graf Spee, Kapten Hans Langsdorff mengontak Hitler dan Kepala Staf AL Nazi Jerman Laksamana Erich Raeder.
Di luar dugaan, Hitler memerintahkan Langsdorff untuk menghancurkan Graf Spee.
Alasannya, Hitler tak mau Graf Spee sampai ditawan.
Sedangkan Inggris melalui diplomat-diplomatnya berusaha menahan Graf Spee selama mungkin di Uruguay.
Keputusan Hitler membuat Langsdorff putus asa.
Pasalnya, sudah tak mungkin lagi bagi Graf Spee untuk melarikan diri mengingat sepanjang garis pantai sudah dikepung AL Inggris.
Akhirnya daripada jatuh ke tangan musuh Admiral Graf Spee diledakkan oleh awaknya sendiri.
Langsdorff belakangan memilih bunuh diri dengan menembakkan pistol di kepalanya.
Tindakan ini terpaksa ia lakukan karena merasa dikalahkan oleh Inggris secara politik.
(Baca juga: Pantas Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest Terlihat Memilukan, Ternyata 13 Hal Ini Yang Terjadi)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR