Lalu dikeluarkanlah perintah wajib militer yang berarti mengganti Reinchswehr dengan Wehrmacht (Angkatan Bersenjata).
(Baca juga: Centang Biru WhatsApp Dimatikan, Begini Cara Mudah Tahu Pesan Kita Telah Dibaca)
Tahun berikutnya (1936), Jerman mengirim pasukan untuk mengambil kembali Rheinland.
Peristiwa ini menjadi peluang bagi tokoh Nazi yang juga tangan kanan Hitler, Herman Goring, untuk mengembangkan Luftwaffe termasuk membentuk pasukan payungnya (Fallschirmjager).
Pada 11 Mei 1936, Mayor Bruno Oswald Brauer melakukan penerjunan dari sayap pesawat olahraga Klemm KL25.
Brauer menjadi Fallschirmijager pertama yang mendapatkan izin terjun dengan nama Fallschirmschutzenschein (paracuting lisence).
Selama PD II, Luftwaffe melahirkan berbagai unit Fallschirmjager.
Berawal dari kumpulan kecil batalyon Fallschirmjager di awal perang, Luftwaffe kemudian membentuk unit seukuran divisi yang merupakan tiga resimen Fallschirmijager.
Divisi ini dilengkapi senjata pendukung dan aset udara yang dikenal sebagai 7th Air Division.
Target setiap unit Fallschirmijager adalah melakukan lima hari penerjunan dan sekali di malam hari menggunakan parasut RZI.
Ketika terjun menggunakan pesawat bermesin Junker Ju-52 dari ketinggian terjun sekitar 120 m.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR