(Baca juga: Kian Panas! Korut Sebut CIA Kirim Mata-mata untuk Membunuh Kim Jong-un, Bayarannya Rp9,6 Miliar)
(Baca juga: HABRINK/1, Agen CIA dari Indonesia untuk Memata-matai Uni Soviet)
Tentu saja saya mau. Pada hari berikutnya, jam 8 pagi, saya mulai. Frauenknecht telah menyediakan kopi panas dan kue-kue. Entah bagaimana, ia selalu berhasil untuk menyediakan kopi dan kue.
Ia juga penghuni tahanan Swis pertama, yang diperbolehkan meletakkan sebuah pesawat tv di selnya. Ia sampai ke Mahkamah Agung untuk mengajukan permintaannya dan akhirnya diperbolehkan. Memang hebat. Yang ikut beruntung kini adalah saya.
Frauenknecht agaknya seorang laki-laki luar biasa. Ia telah ditahan karena mengkhianati bangsa, akan tetapi mau iuga memperjuangkan sesuatu yang kecil seperti pesawat tv.
Ia memperlihatkan apa yang harus saya kerjakan di perpustakaan. Ia kemudian bertanya: "Tahukah engkau bahwa perkara saya akan disidangkan dalam empat minggu ini?"
"Ya, semoga engkau berhasil".
"Tidak akan ada keberhasilan! Mereka akan menjatuhkan hukuman sepuluh tahun."
"Siapa yang mengatakannya?"
"Jaksa".
Jika di Swis seorang Jaksa Penuntut Umum meminta sepuluh tahun, maka yang dituduh akan mendapat sepuluh tahun. Saya sudah mengetahui hal itu, begitu pula Frauenknecht.
Beberapa hari kemudian ia bertanya: "Betulkah bahwa engkau sedang membuat buku?"
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR