Strecker membawa muatannya ke sebuah lapangan udara kecil untuk pesawat-pesawat pribadi, 80 km di sebelah Selatan Stuttgart. Di situ menunggu sebuah Cessna.
Gambar-gambar di masukkan ke pesawat dan pesawat terbang ke Brindisi, Italia. Karton-karton kemudian diambil alih oleh sebuah pesawat Israel. Pesawat ini mendarat di lapangan udara Lod, dekat paberik-paberik pesawat.
Bunga sudah layu
Di paberik dimulailah salah satu pekerjaan yang terahasia dalam sejarah Israel. Nama samaran adalah "Tirai Hitam".
Mereka sedang membuat sebuah pesawat tempur pembom dengan menggunakan gambar-gambar pesawat "Mirage". Yang memimpin adalah Al Schwimmer.
Muatan pertama dengan gambar-gambar dibawa ke Israel pada tanggal 5 Oktober 1968. Selama 12 bulan kemudian setiap minggu diterima sebuah kiriman. Sampai tanggal 20 September 1969.
Pada hari ini Frauenknecht membawa muatannya yang terakhir. Sesudah itu ia meminum bir beberapa gelas lebih dari biasa di "Zum Hirschen". Dapat dimengerti betapa ringan rasanya. Rasa kemenangan meliputinya.
Tetapi dua hari kemudian tilpun berdering-dering jam 6 pagi di rumahnya. Waktu ia. mendengar suara yang mengatakan: "Bunga sudah layu".
Langsung ditutup.
Beberapa menit ia memegang gagang pesawat. Habis sudah khayalan! Perkataan-perkataan itu berarti: kita dikhianati! Pergilah!
Tetapi ia tetap tinggal. Berlaku seperti tidak terjadi sesuatu apapun. Sarapan dengan isteri. Membaca surat kabar, melihat-lihat surat-surat yang datang. Tidak ada yang luar biasa di kantor. Tidak pula di radio ataupun di TV. Sepanjang hari tidak ada apa-apa.
Frauenknecht menyangka bahwa mungkin ada seseorang yang menahan tersebarnya berita. Mungkin Dinas Rahasia Swis tidak mau mengungkapkan skandal besar yang tentu akan merusakkan hubungan baik antara Swis dan Perancis.
Frauenknecht menilpun ke Kementerian Pertahanan di mana ia mengenal banyak perwira tinggi. Ia ingin mengajukan sebuah kompromi: jika mereka diam, ia juga akan diam dan semua persoalan dapat dipecahkan secara damai.
Akan tetapi tidak seorangpun yang dapat dihubunginya. Semua sekretares menjelaskan, bahwa para perwira sedang dalam rapat ataupun sedang bepergian ke luar kota.
Frauenknecht yakin bahwa itu suatu tanda yang baik. Pada hari berikutnya ia pergi ke kantor sebagaimana biasa. Jam 8.30 ia pergi ke lapangan udara militer di luar kota Zuerich, lapangan udara percobaan Angkatan Udara. Ada rapat di situ.
Rapat dimulai dengan tepat. Akan tetapi jam 10.20 seorang sekretares datang dan meletakkan sebuah catatan untuk Frauenknecht di mejanya: "Anda ditunggu di luar".
Ia memohon maaf dengan sopan dan pergi ke luar. Di situ sudah berdiri lima orang dari Polisi dan Dinas Rahasia. Ia diborgol dan dibawa pergi.
Memang bunga sudah layu. Agen Israel Strecker telah menjatuhkannya. Entah mengapa, Strecker pada kiriman yang terakhir tidak memasukkan semua gambar dalam Mercedesnya.
Ia meninggalkan sedikit di dalam gudang. Kali itu ia tidak beruntung. Majikannya, Karl Rotzinger telah melihatnya, ingin tahu dan menemukan sebuah karton dengan gambar-gambar biru di gudang.
Pada setiap halaman tercetak: "Milik Kementerian Pertahanan. Rahasia ketat".
Kantor Polisi ditilpun dan menyebabkan telah berputarnya roda Jawatan-jawatan Militer dan Polisi.
Sangkaan Frauenknecht, bahwa perwira-perwira tertinggi tutup mulut salah sama sekali.
Yang benar ialah bahwa Polisi membutuhkan tiga hari untuk menemukan siapakah biang keladinya. Waktu terungkap, Frauenknecht masuk tahanan.
Pengadilan tidak begitu keras dalam mengadilinya: bukan sepuluh tahun seperti disangkanya, akan tetapi hanya hukuman selama empat setengah tahun.
Lahirlah "Singa muda"
Tetapi ceritera belum berakhir di sini. Belum berakhir bagi Israel. Enam bulan sesudah Frauenknecht menjalani hukuman, maka prototip pertama pesawat yang dibuat "Tirai Hitam" dengan menggunakan gambar-gambar "Mirage" menjalankan penerbangan perdana.
Pesawat dinamakan: "Nesher", yang berarti burung elang. Sesudah diperbaiki beberapa kali, maka diberi nama lain: 'Kfir" yang berarti "Singa muda".
"Kfir" mempunyai daya kecepatan 2,2 kali kecepatan suara. Dan ia diperlengkapi dengan gantungan untuk bom atom.
Oleh banyak ahli kemiliteran, ia dinyatakan sebagai pesawat tempur pembom yang terbaik di dunia kini.
Pada waktu ini Israel mempunyai 120 buah dan diharapkan akhir tahun 1977 ia akan bertambah sampai 200.
Perbuatan Israel untuk menolong para sandera di Entebbe (Uganda) sebenarnya harus menginsyafkan semua orang bahwa dalam keadaan yang memaksa, negara ini akan berlaku sampai ke konsekwensi yang terakhir.
Untuk dapat terus hidup, maka Israel juga akan menggantungkan bom atom pada pesawat "Kfir"nya, meskipun hal ini tidak diakuinya dengan resmi.
Bom-bom atom ini sebenarnya (ironi nasib) juga dimungkinkan oleh Perancis. Seperti diketahui, plutonium yang dibutuhkan untuk membuat bom-bom atom Israel, dibuat di Dimona Reaktor di sebelah Utara padang pasir Negev.
Reaktor ini dibangun dengan bantuan teknisi Perancis. Pengeluaran plutonium cukup untuk satu bom setiap tahunnya. Reaktor sudah berjalan sejak 1964. Ini berarti bahwa Israel mempunyai 12 bom atom.
Dilupakan
Tetapi bagaimana nasib sang mata-mata selanjutnya?
Sesudah ia dibebaskan, ia hidup di sebuah desa kecil. Tidak seorangpun yang mau memberinya pekerjaan. Ia mencoba mendapat uang dengan bekerja sebagai insinyur penasehat.
Bahwasanya ia tidak diakui lagi di Swis itu dapat dimengerti, akan tetapi bahwa Pemerintahan Israel tidak mengacuhkannya, itu tidak dapat dimengerti.
Pada waktu "Kfir" diterbangkan untuk pertama kali secara resmi, maka Frauenknecht dan isterinya berada di Israel untuk melihat peristiwa itu.
Akan tetapi bukan Pemerintahan Israel yang menyuruhnya datang dan mengundangnya, melainkan seorang swasta yang kaya, Xiel Federmann, seorang menejer serentetan hotel yang telah mengundang suami-isteri Frauenknecht dan membayar perjalanan mereka.
Dan apakah yang dipikirkan Frauenknecht tentang semua ini kini? Dalam sebuah surat tertanggal 28 Mai 1976, ia menulis:
"Saya dapat mengerti, bahwa Israel sesudah peperangan Yom Kippur, terlampau sibuk untuk memikirkan nasib saya. Tetapi saya harus mengakui, bahwa saya sedih juga memikirkan hal itu. Jika saya melihat ke belakang, maka dapat saya katakan demikian: Orang harus membantu kawan yang sedang susah. Akan tetapi jika pertolongan ini berlawanan dengan hukum, maka bagi yang menolong akan tiba waktu yang sukar.
Alfred Frauenknecht telah memikirkan dan menjalankan perbuatan spionase yang terhebat dalam dua dasawarsa ini.
Tetapi kini ia hanyalah seorang mata-mata yang diabaikan (Quick)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Oktober 1979)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR