Find Us On Social Media :

Dibongkar oleh Mata-mata CIA, Terungkap Sudah Rencana Rusia Gunakan Senjata Nuklir, Ternyata Negeri Tirai Besi Cuma Akan Gunakan Nuklir Jika Kondisinya Begini

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 10 Maret 2022 | 17:58 WIB

(Ilustrasi) Vladimir Putin - Konflik Ukraina vs Rusia

Intisari-Online.com - Express.co.uk, Kamis (10/3/2022) memberitakan bahwa pejabat AS mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bisa ambil tindakan 'gegabah' jika Ukraina tidak berhenti melawan.

“(Amerika Serikat) memiliki senjata yang lebih canggih untuk mencegah konflik konvensional."

"Rusia memiliki senjata nuklir sebagai bagian dari rencana pertempuran perang,” katanya.

Pada hari Selasa, direktur CIA William Burns mengatakan kepada Komite Intelijen DPR bahwa militer  Rusia  mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir taktis yang lebih kecil.

Burns berkata:

"Anda tahu, doktrin Rusia menyatakan bahwa konflik meningkat ke de-eskalasi, dan saya pikir risikonya juga meningkat."

Demikian pula, seorang mantan pejabat Gedung Putih mengatakan kepada Defense One bahwa ada peningkatan risiko penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.

Dia menggambarkan senjata itu sebagai "alat perang" bagi Putin.

Baca Juga: Jet Tempur Rusia Ini Sampai 'Dibuang' Negara Eropa ke Ukraina Dalihnya Membantu Padahal Demi Ditukar dengan F-16, Korea Utara Malah Masih Setia Gunakan Jet Tempur Rusia

 Baca Juga: 'Saya Tidak Ingin Membuat Orang Tua Saya Takut,' Orang Tua di Rusia Dilaporkan 'Dicuci Otaknya' hingga Tak Percaya Anak-anaknya di Ukraina Digempur Artileri

Rusia juga dituduh meninggalkan mayat tentaranya yang tewas di Ukraina.

Hal itu dilakukan sebagai upaya menyembunyikan tingkat kerugian yang sebenarnya.

Scott Berrier, direktur badan intelijen pertahanan AS, mengatakan Putin telah memperbarui persenjataannya saat berkuasa, dan "berinvestasi dalam senjata nuklir taktis".

Bulan lalu, Putin membuat pengumuman mengejutkan bahwa ia telah menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi yang menyebabkan kecemasan dan ketakutan menyebar ke seluruh Barat.

Intelijen AS mengatakan Putin yang 'marah' sesungguhnya sedang frustasi lantaran invasinya tak berjalan sesuai rencana.

Begitu juga dengan ancaman nuklirnya yang menghasut ke negara-negara Barat.

Avril Haines, direktur Intelijen Nasional, mengatakan pada pertemuan Komite Intelijen DPR kemarin:

"Kami menilai Putin merasa dirugikan karena Barat tidak memberinya penghormatan yang layak dan menganggap ini sebagai perang yang tidak bisa dia kalahkan."

Baca Juga: Diam Tak Berkomentar Apapun Soal Konflik Rusia-Ukraina, Siapa Sangka Israel Sebenarnya Membantu Ukraina di Balik Layar, Bahkan Ukraina sampai Memelas Hal Ini dari Israel

 Baca Juga: Bukan Amerika atau China, Justru Negara yang Hampir Tak Pernah Tersorot Ini yang Bisa Jadi Negara yang Menghentikan Perang Rusia-Ukraina Ini Alasannya!

Dia menambahkan:

"Tapi apa yang mungkin dia terima sebagai kemenangan dapat berubah seiring waktu."

Ukraina mengklaim telah membunuh sembilan komandan militer Putin dan 12.000 tentara Rusia sejak awal invasi.

Baca Juga: Tak Gentar Walau Ada Ancaman Siapapun yang Ikut Campur Perang Rusia-Ukraina Mendapat Konsekuensi Serius, Negara Eropa Ini Malah Relakan Seluruh Jet Tempurnya ke Ukraina, Apa Tujuannya?

Baca Juga: Dibanggakan Setinggi Langit, Logo Z yang Sering Muncul di Peperangan Rusia-Ukraina Mendadak Digembor-gemborkan Warga Rusia, Ada Apa?

(*)