Intisari-online.com - Menurut kantor berita Reuters, juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby mengatakan bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara dengan timpalannya dari Polandia Mariusz Błaszczak.
Menekankan bahwa AS tidak mendukung pemindahan pesawat tempur MiG-29 ke Ukraina.
Sebuah langkah yang dikatakan"Provokasi" dengan harapan mentransfer jet tempur ke Kiev.
Pada saat yang sama, pemimpin Pentagon juga menolak opsi Polandia mentransfer pesawat tempur MiG-29 ke pangkalan militer AS.
Untuk meminta Washington untuk mengurus pengiriman ke Ukraina.
Menjelaskan alasannya, Kirby mengatakan bahwa transfer MiG-29 tidak berdampak besar pada perubahan hubungan kekuatan antara Ukraina dan Rusia.
Sementara itu, komunitas intelijen AS menilai transfer MiG-29 ke Ukraina akan disalahpahami sebagai tindakan untuk meningkatkan ketegangan dan dapat menyebabkan respons yang kuat dari Rusia.
Ini akan mengarah pada kemungkinan eskalasi militer dengan NATO.
Oleh karena itu, Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa langkah ini sangat berisiko.
Seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS menolak untuk merinci apa yang mendorong komunitas intelijen AS untuk membuat penilaian semacam itu.
Meskipun menutup pintu untuk mendukung pertempuran, Pentagon berjanji untuk memberikan banyak senjata lain kepada Kiev.
Sebelumnya, AS telah berusaha untuk mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina tetapi ragu-ragu sebelum memindahkan pesawat tempur dari wilayah NATO ke zona perang Rusia-Ukraina.
Departemen Luar Negeri AS pernah mengkonfirmasi bahwa mereka "memberi lampu hijau" untuk transfer pesawat tempur MiG-29 Polandia ke Ukraina dan sedang mendiskusikan dengan Warsawa bagaimana melakukannya.
Baru-baru ini, pihak Polandia menjawab bahwa mereka siap untuk mengirimkan secara gratis.
Tetapi mengusulkan opsi untuk membawa pesawat ke pangkalan AS untuk dipindahkan ke Washington dan Washington menolak.
Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa negara mana pun, bahkan hanya menyediakan bandara untuk Ukraina, apalagi mendukung jet tempur Kiev untuk menyerang Rusia, akan dianggap sebagai negara yang berperang.
NATO sendiri juga menegaskan bahwa organisasi ini bukan merupakan pihak dalam konflik Rusia-Ukraina dan tidak ingin perang meningkat dan menyebar ke negara-negara sekutu di kawasan.