Scott Berrier, direktur badan intelijen pertahanan AS, mengatakan Putin telah memperbarui persenjataannya saat berkuasa, dan "berinvestasi dalam senjata nuklir taktis".
Bulan lalu, Putin membuat pengumuman mengejutkan bahwa ia telah menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi yang menyebabkan kecemasan dan ketakutan menyebar ke seluruh Barat.
Intelijen AS mengatakan Putin yang 'marah' sesungguhnya sedang frustasi lantaran invasinya tak berjalan sesuai rencana.
Begitu juga dengan ancaman nuklirnya yang menghasut ke negara-negara Barat.
Avril Haines, direktur Intelijen Nasional, mengatakan pada pertemuan Komite Intelijen DPR kemarin:
"Kami menilai Putin merasa dirugikan karena Barat tidak memberinya penghormatan yang layak dan menganggap ini sebagai perang yang tidak bisa dia kalahkan."
Dia menambahkan:
"Tapi apa yang mungkin dia terima sebagai kemenangan dapat berubah seiring waktu."
Ukraina mengklaim telah membunuh sembilan komandan militer Putin dan 12.000 tentara Rusia sejak awal invasi.
(*)