Ini terjadi ketika dua tentara Ukraina tewas pada hari Sabtu, hari ketiga bentrokan antara militer Ukraina dan pemberontak yang didukung Rusia.
Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan pihaknya juga mencatat 122 pelanggaran oleh pasukan Rusia.
Hal itu termasuk penggunaan senjata terlarang yang sudah dilarang melalui perjanjian Minsk.
Ukraina Timur, termasuk wilayah Donetsk dan Luhansk yang separatis, telah menjadi pusat permusuhan dalam beberapa hari terakhir.
Kedua wilayah tersebut secara luas dilihat sebagai negara proksi Rusia di dalam Ukraina.
Pemberontak di dua republik yang memisahkan diri telah memerintahkan mobilisasi semua pria siap perang dan mendesak warga sipil lainnya untuk mengungsi ke Rusia.
Sebelumnya, Boris Johnson mengatakan kepada wartawan BBC Sophie Haworth bahwa intelijen Inggris terbaru menunjukkan bahwa Rusia sedang merencanakan "perang terbesar di Eropa sejak 1945".
Perkiraan terbaru oleh pemerintah AS menunjukkan bahwa antara 169.000 dan 190.000 tentara Rusia sekarang ditempatkan di sepanjang perbatasan Ukraina, baik di Rusia dan tetangga Belarusia.
Johnson mengatakan Rusia bermaksud untuk meluncurkan invasi yang akan mengepung ibukota Ukraina, Kiev.
Menurut The Sunday Times, kepala intelijen Inggris mengklaim Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengeluarkan perintah "maju" untuk menguasai Ukraina.
(*)