Find Us On Social Media :

Suasana Rusia-Ukraina Makin Mencekam, Rusia Lakukan Latihan Nuklir yang Diawasi Presiden Vladimir Putin, Siap Serang Ukraina?

By Tatik Ariyani, Minggu, 20 Februari 2022 | 11:20 WIB

(Ilustrasi) Vladimir Putin - Konflik Ukraina vs Rusia

Intisari-Online.com - Kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina semakin meningkat setiap harinya.

Amerika Serikat (AS) menuduh pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina makin mendekat dan "siap menyerang".

Dengan meningkatnya ketakutan Barat akan perang, Gedung Putih mengatakan bahwa mereka masih yakin Rusia dapat melancarkan serangan di Ukraina "kapan saja".

Hubungan Rusia dan Ukaina makin diperburuk dengan saling tuduh atas penembakan baru di dekat perbatasan.

Pemberontak yang didukung Rusia merebut sebagian Ukraina timur dan Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014.

Kyiv mengatakan lebih dari 14.000 orang telah tewas dalam konflik di timur.

Para pemimpin separatis di Ukraina timur telah mengumumkan mobilisasi militer penuh setelah memerintahkan perempuan dan anak-anak untuk mengungsi ke Rusia, mengutip ancaman serangan segera oleh pasukan Ukraina, yang dibantah Kyiv.

Kyiv dan para pemimpin Barat mengatakan mobilisasi, evakuasi dan peningkatan penembakan adalah bagian dari rencana Rusia untuk membuat dalih untuk invasi.

Baca Juga: Bak Ditusuk dari Belakang, China Mendadak Desak Rusia Untuk Membatalkan Rencana Serang Ukraina, Terkuak Inilah Alasan Negeri Panda 'Permalukan' Vladimir Putin

 Baca Juga: Rencana Rusia Untuk Gempur Ukraina Dipastikan Hanya Angin Saja, Pasalnya Vladimir Putin Akan Alami Konsekuensi Mengerikan Ini Jika Nekat Gempur Ukraina

Layanan keamanan FSB Rusia mengatakan dua peluru mendarat di wilayah Rusia dekat perbatasan, kantor berita Rusia Tass melaporkan.

Militer Ukraina menuduh Rusia memalsukan gambar-gambar peluru untuk membuktikan bahwa mereka adalah orang Ukraina, dan mengatakan tentara bayaran telah tiba di Ukraina timur yang dikuasai separatis untuk melancarkan provokasi bekerja sama dengan pasukan khusus Rusia.