Find Us On Social Media :

Sibuk Koar-koar Soal Ukraina, AS Tak Sadar Karibnya Baru Saja Dipermalukan Tepat di Depan Muka, Senjata Canggihnya 'Dikerjai' Benda Mungil Milik Musuh Bebuyutan

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 20 Februari 2022 | 17:43 WIB

(Ilustrasi) Tentara IDF melakukan latihan perang.

Intisari-Online.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan berapi-api mengimbau Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mundur dari perang dengan Ukraina pada Selasa (15/2/2022).

Biden berbicara dengan gamblang tentang "kematian dan kehancuran yang tidak perlu" yang dapat ditimbulkan Moskwa dan kemarahan internasional yang akan dihadapi Putin.

Dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional, Biden mengatakan AS memperkirakan bahwa 150.000 tentara Rusia sekarang telah mengepung Ukraina, jumlah yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sekitar 100.000.

Biden mengungkap pihaknya telah menerima laporan soal beberapa pasukan Rusia yang ditarik dari perbatasan Ukraina, tetapi hal itu belum terverifikasi dan invasi tetap sangat mungkin terjadi.

Sementara AS sibuk koar-koar soal Ukraina, Israel baru saja dipermalukan oleh Iran.

Melansir Jerusalem Post, Jumat (18/2/2022), Jet Angkatan Udara Israel meluncur ke Beirut pada ketinggian rendah.

Peluncuran jet itu terjadi setelah Hizbullah menerbangkan drone hingga timbulkan kegemparan di Galilea Utara, Lembah Yordan dan Dataran Tinggi Golan selatan pada Jumat pagi.

Setidaknya dua jet IAF berjaga-jaga atas ulah Hizbullah yang didukung Iran.

Baca Juga: Jika Israel Serang Iran, Dampaknya Bisa Sangat Mengerikan, Termasuk Putra Mahkota Arab Saudi Nekat Ambil Keputusan yang Dibenci Umat Muslim di Seluruh Dunia Ini

Baca Juga: Sok Sangar Didukung Militer Israel Plus NATO, Negara Kecil Ini Nekat Gempur Wilayah yang Didukung Oleh Rusia, Tapi Endingnya Malah Gagal Total Juga Rugi Besar

Sebelumnya, Hizbullah mengatakan bahwa pesawat tak berawak “Hassan” telah terbang 40 menit di wilayah Israel.

Drone tersebut berhasil menyelesaikan misi pengintaian sebelum menyeberang kembali ke Lebanon.