Find Us On Social Media :

Kisah Agustina dari Aragon, ‘Joan of Arc’ Spanyol, Pahlawan Wanita yang Pimpin Artilerinya di Garis Depan Selama Perang Semenanjung, Kalahkan Napoleon Bonaparte

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 19 Februari 2022 | 11:05 WIB

Agustina dari Aragon, 'Joan of Arc' Spanyol yang membela negaranya kalahkan Napoleon Bonaparte.

Intisari-Online.com – Nama lengkapnya, Agustina Raimunda Maria Saragossa i Domenech atau Agustina dari Aragon (4 Maret 1786 – 29 Mei 1857).

Dia adalah seorang pahlawan wanita Spanyol  yang membela Spanyol selama Perang Semenanjung, pertama sebagai warga sipil, dan kemudian sebagai perwira profesional di Angkatan Darat Spanyol.

Dikenal sebagaiJoan of Arc’ Spanyol, namanya telah menjadi subyek banyak cerita rakyat, mitologi, dan karya seni, termasuk sketsa oleh Francisco Goya, dan penyair Lord Byron.

Lahir pada 4 Maret 1786, namun tidak banyak diketahui secara pasti tentang kehidupan masa kecilnya, namun disepakati para sejarawan dia adalah gadis yang lahir biasa, tidak ada yang istimewa.

Dia bukanlah putri atau ratu atau seorang sarjana yang kuat dan tidak ada cerita tentang bocah sepuluh tahun yang berlari di sekitar kota Zaragoza, Spanyol.

Dia hanyalah orang biasa yang menjalani kehidupan sehari-harinya di awal 1800-an ketika Napoleon Bonaparte menukik ke Eropa dan membalikkannya.

Pada tahun 1800-an, Napoleon Bonaparte menguasai Prancis dan menginginkan lebih, maka dia dan tentara Prancis mulai menyerbu Eropa.

Ketika Napoleon mencapai Spanyol, Spanyol segera melawan, mereka tidak ingin diambil hidup-hidup oleh Prancis.

Baca Juga: Kisah Yu Gwan Sun, ‘Joan of Arc’ Korea, Diadili Atas Hasutan dan Pelanggaran Hukum, Disiksa dan Dipukuli Secara Brutal Saat Invasi Jepang, Tetap Teriakkan ‘Hidup Kemerdekaan Korea!’

 Baca Juga: Kisah Lady Trieu, ‘Joan of Arc’ Vietnam, Kendarai Gajah Perang dengan Dua Pedang dan Baju Besi Emas Bersama Seribu Tentara Lawan Penindasan China, Akhir Hidupnya Amat Tragis!

Namun, satu per satu, kota-kota Spanyol mulai jatuh ke Grande Armee yang maju. Kota Zaragoza atau Saragossa, adalah salah satu kota terakhir yang belum jatuh ke tangan Prancis.

Pada musim panas 1808, Prancis berbaris di kota, sebuah kota yang tidak melihat perang selama 450 tahun, mereka mengepung kota itu selama 60 hari.

Spanyol menderita kerugian besar, dan pada 15 Juni, tentara Prancis menyerbu gerbang.

Spanyol kalah jumlah, dan mempertahankan kota dengan sekelompok senjata kanon usang.

Ketika Prancis mulai menyerang, bayonet berkilauan di bawah sinar matahari, mereka ketakutan dan kabur dari barisan.

Agustina, ada di dinding saat itu, dia sedang mengirim sekeranjang apel untuk memberi makan orang-orang Spanyol yang bersenjata.

Pada usia dua puluh dua tahun, dia sangat marah karena tentara Spanyol yang pengecut, hingga dia berkata ‘persetan!’, lalu dia lari ke kanon yang ditinggalkan, mengisinya dengan tembakan anggur, menyalakan sumbu, dan benar-benar memusnahkan sebuah kelompok orang Prancis dari jarak dekat.

Tentara Spanyol yang melihatnya menjalankan kanon, hanya seorang wanita muda sendirian, berpikir ‘jika dia bisa melakukannya, maka kita bisa!’ dan mereka bergegas kembali ke benteng mereka.

Baca Juga: Kisah Rani Lakshmi Bai, ‘Joan of Arc’ India, Ratu yang Pergi Berperang dengan Bayi Diikat di Punggungnya dan Pedang di Masing-masing Tangannya Lawan Kolonial Inggris

 Baca Juga: Inilah Kisah Ani Pachen, ‘Joan of Arc Tibet’, Tak Ingin Dinikahkan, Larikan Diri Berjuang Lawan Komunis China yang Pongah Ingin ‘Caplok’ Tibet

Setelah pertempuran berdarah, Spanyol berhasil mendorong Prancis keluar dari kota, dan di bawah kepemimpinan Agustina, melancarkan serangan balik terhadap Napoleon.

Agustina pun menjadi sumber inspirasi melawan tentara Prancis.

Kemudian Prancis memutuskan harus menangkap wanita itu, karena dia adalah patung perlawanan Spanyo.

Melansir historythings, mereka berhasil menangkap dan memenjarakan Agustina, tetapi ketika dia melihat temannya dibunuh secara brutal oleh penjaga Prancis, wanita itu melakukan kudeta penjaranya sendiri, dia melepaskan diri dari penjara seorang diri.

Agustina melarikan diri untuk bergabung dengan gerilyawan Spanyol, mengorganisir serangan di stasiun pasokan dan kereta api untuk tentara Prancis.

Napoleon dipaksa untuk mencoba dan bermain-main dengannya, dan dia kalah dalam permainan.

Tentara Prancis, yang dilemahkan oleh upaya Agustina untuk memotong perbekalan mereka, kehilangan posisi taktis mereka.

Spanyol bergabung dengan sekutu Portugis dan Inggris, dan Duke of Wellington sendiri bergabung dengan Agustina, lalu membentuk satu mesin yang kejam, ramping, dan melawan Napoleon.

Baca Juga: Kisah Joan of Arc, Pahlawan Wanita Prancis yang Jadi Seorang Martir

 Baca Juga: Teknik Kung Fu Ciptaannya Digunakan Bintang Film Kung Fu Bruce Lee, Inilah Kisah Prajurit Wanita Legendaris China, Ng Mui Si Tei, Salah Satu yang Selamat dari Hancurnya Kuil Shaolin Dinasti Qing

Agustina dipromosikan menjadi satu-satunya perwira wanita di Wellington, yang lalu memberi komando pada unit artileri garis depan.

Pada Pertempuran Victoria yang menentukan tahun 1813, Wellington dan Agustina menghancurkan pasukan Napoleon dan memaksanya keluar dari Spanyol untuk selamanya.

Setelah perang usai, sejarah menyebutkan bahwa Agustina menikah dengan seorang dokter, dianugerahi beberapa medali untuk kehormatan dan keberaniannya, dan kembali ke rumahnya di Zaragoza.

Dia menghabiskan waktunya dengan berjalan-jalan di sekitar kota mengenakan medali penghargaannya.

Dia kemudian meninggal pada usia 71 tahun, seorang pahlawan yang diproklamirkan dari Spanyol.

Agustina dari Aragon, bukanlah orang yang istimewa sebelum dia memutuskan untuk memberanikan diri pada hari yang menentukan di Zaragoza.

Dia hanyalah seorang wanita biasa berusia 20-an yang tidak akan membiarkan negaranya dikalahkan oleh Napoleon.

Siapa pun bisa melakukan itu. Agustina membuktikannya!

Baca Juga: Bak Prajurit Terampil, Gadis Remaja Ini Terobos Garda Depan 2.000 Pasukan Musuh, Inilah Kisah Xun Guan, Hadapi Pemberontak yang Miliki Kecakapan Bela Diri Demi Selamatkan Ayahnya

 Baca Juga: Pimpin Pasukan Selir Raja yang Dilatihnya untuk Selamatkan Raja, Inilah Lin Siniang, Pejuang Wanita China yang Telah Gunakan Pedang Mematikan Sejak Usia Dini, Sempat Jadi Pelacur Karena Kemiskinan

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari