Find Us On Social Media :

Kisah Agustina dari Aragon, ‘Joan of Arc’ Spanyol, Pahlawan Wanita yang Pimpin Artilerinya di Garis Depan Selama Perang Semenanjung, Kalahkan Napoleon Bonaparte

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 19 Februari 2022 | 11:05 WIB

Agustina dari Aragon, 'Joan of Arc' Spanyol yang membela negaranya kalahkan Napoleon Bonaparte.

Spanyol menderita kerugian besar, dan pada 15 Juni, tentara Prancis menyerbu gerbang.

Spanyol kalah jumlah, dan mempertahankan kota dengan sekelompok senjata kanon usang.

Ketika Prancis mulai menyerang, bayonet berkilauan di bawah sinar matahari, mereka ketakutan dan kabur dari barisan.

Agustina, ada di dinding saat itu, dia sedang mengirim sekeranjang apel untuk memberi makan orang-orang Spanyol yang bersenjata.

Pada usia dua puluh dua tahun, dia sangat marah karena tentara Spanyol yang pengecut, hingga dia berkata ‘persetan!’, lalu dia lari ke kanon yang ditinggalkan, mengisinya dengan tembakan anggur, menyalakan sumbu, dan benar-benar memusnahkan sebuah kelompok orang Prancis dari jarak dekat.

Tentara Spanyol yang melihatnya menjalankan kanon, hanya seorang wanita muda sendirian, berpikir ‘jika dia bisa melakukannya, maka kita bisa!’ dan mereka bergegas kembali ke benteng mereka.

Baca Juga: Kisah Rani Lakshmi Bai, ‘Joan of Arc’ India, Ratu yang Pergi Berperang dengan Bayi Diikat di Punggungnya dan Pedang di Masing-masing Tangannya Lawan Kolonial Inggris

 Baca Juga: Inilah Kisah Ani Pachen, ‘Joan of Arc Tibet’, Tak Ingin Dinikahkan, Larikan Diri Berjuang Lawan Komunis China yang Pongah Ingin ‘Caplok’ Tibet

Setelah pertempuran berdarah, Spanyol berhasil mendorong Prancis keluar dari kota, dan di bawah kepemimpinan Agustina, melancarkan serangan balik terhadap Napoleon.

Agustina pun menjadi sumber inspirasi melawan tentara Prancis.

Kemudian Prancis memutuskan harus menangkap wanita itu, karena dia adalah patung perlawanan Spanyo.

Melansir historythings, mereka berhasil menangkap dan memenjarakan Agustina, tetapi ketika dia melihat temannya dibunuh secara brutal oleh penjaga Prancis, wanita itu melakukan kudeta penjaranya sendiri, dia melepaskan diri dari penjara seorang diri.