Teknik Kung Fu Ciptaannya Digunakan Bintang Film Kung Fu Bruce Lee, Inilah Kisah Prajurit Wanita Legendaris China, Ng Mui Si Tei, Salah Satu yang Selamat dari Hancurnya Kuil Shaolin Dinasti Qing

K. Tatik Wardayati

Penulis

Ng Mui, tokoh Kung Fu legendaris.

Intisari-Online.com – Pada tahun 1626, salah satu pejuang wanita terbaik lahir di China.

Legenda menyebutkan bahwa Ng Mui berasal dari sebuah desa kecil di China utara, tempatnya mulai berlatih Kung Fu ketika masih remaja.

Legenda lain menyebutkan bahwa dia adalah putri keempat dari seorang jenderal bernama Ming Lui dan nama aslinya adalah Lui Sei-Leung.

Sementara yang lain menyebutkan bahwa Ng Mui sebenarnya adalah Chan Wing-Wah atau Bangau Putih Tao yang merupakan karakter revolusioner sekitar tahun 1670.

Namun, fakta yang paling nyata adalah Ng Mui Si Tei adalah seorang biarawati buddha dan juga anggota Lima Tetua Legendaris.

Pada masa pemerintahan Kaisar Mandchou Kangxi (1662-1722) dari dinasti Qing, Kuil Shaolin di selatan, bernama Siu Lim, tidak hanya tempat suci agama, tetapi juga sebagai tempat perlindungan bagi para penentang dinasti Qing.

Untuk memberantas para pemberontak, Mandchous mengirim pasukan untuk menghancurkan kuil tersebut, tetapi para biarawan Shaolin melawan dan pengepungan berlanjut.

Kemudian, seorang pejabat China bernama Chan Man Wai yang ingin mendapatkan bantuan dari gubernur menyusun rencana.

Baca Juga: Bak Prajurit Terampil, Gadis Remaja Ini Terobos Garda Depan 2.000 Pasukan Musuh, Inilah Kisah Xun Guan, Hadapi Pemberontak yang Miliki Kecakapan Bela Diri Demi Selamatkan Ayahnya

Baca Juga: Pimpin Pasukan Selir Raja yang Dilatihnya untuk Selamatkan Raja, Inilah Lin Siniang, Pejuang Wanita China yang Telah Gunakan Pedang Mematikan Sejak Usia Dini, Sempat Jadi Pelacur Karena Kemiskinan

Dibantu oleh biksu Shaolin bernama Ma Ning Yee yang berada di dalam kuil, mereka berdua meyakinkan sekelompok kecil biksu Shaolin untuk mengkhianati biksu lainnya dan membakar kuil agar pasukan bisa masuk ke Kuil.

Pada akhirnya semua biksu dan murid-muridnya dibantai, itu terjadi sekitar tahun 1674.

Dari semuanya, hanya lima biksu yang lolos, yaitu, biksuni Ng Mui, kepala biara Chi Shin, kepala biara Pak Mei, Guru Fung To Tak dan Guru Mui Hin. Masing-masing melarikan diri ke arah yang berbeda.

Sementara Ng Mui sedang dikejar oleh tentara Mandchou setelah penghancuran Kuil Shaolin, dia berlindung di Kuil Shaolin lain bernama Tai Leung Shan di gunung Emei di provinsi Sichuan.

Di kuil ini, Ng Mui mulai merenungkan pengetahuan seni bela dirinya karena teknik yang dia tahu dan bisa lakukan tidak efektif dan tidak disesuaikan dengan tubuh perempuannya yang kecil.

Semua teknik yang dia tahu, berdasarkan pada kekuatan fisik dan perawakan yang baik untuk pria, tetapi tidak untuknya.

Dua kisah populer menyatakan bahwa pada suatu hari Ng Mui melihat pertarungan antara rubah dan bangau putih, dan rubah kalah dalam pertarungan itu.

Maka Ng Mui terinspirasi oleh bangau dan mengambil beberapa gerakannya untuk menciptakan gaya pukulannya sendiri berdasarkan struktur tubuhnya, penurunan gerakan, sudut serangan, fluiditas, dan kelonggaran, daripada kekuatan fisik kasar.

Baca Juga: Sosoknya Dibandingkan dengan Hua Mulan yang Legendaris, Inilah Wang Cong’er, Prajurit Wanita China yang Lahir dari Kemiskinan, Pimpin Pemberontakan Rakyat Besar Lawan Dinasti Qing yang Korupsi

Baca Juga: ‘Dia Bukan Wanita Biasa', Inilah Kisah Putri Pingyang dari Tiongkok Kuno, Lahir Sebagai Wanita Biasa, Pimpin Pasukan yang Terdiri dari Perampok Lokal dan Anak Buahnya di Bawah Panji ‘Tentara Wanita’

Itu berarti Ng Mui menciptakan prinsip bela diri jenis baru yang masih belum memiliki nama.

Pada cerita lain menyebutkan bahwa latihan Ng Mui diinterupsi oleh seekor ular yang berhadapan dengan bangau putih.

Dia menghentikan latihannya untuk mengamati mereka dari dekat dan mengilhami dirinya dengan metode pertarungan mereka.

Dia kemudian mengintegrasikan pengamatannya dengan pengetahuan seni bela diri yang berkembang sangat baik untuk menciptakan gaya bertarung baru yang luar biasa.

Legenda berlanjut yang menyatakan bahwa Ng Mui bertemu dengan seorang wanita muda bernama Yim Wing Chun, yang menangis karena seorang raja China ingin menjadikannya selir.

Dia ingin keluar dari dilema ini tetapi satu-satunya pilihan adalah melawan tuannya dan mengalahkannya dalam duel seni bela diri.

Maka Ng Mui berjanji kepada Yim Wing akan mengajarinya dalam enam bulan teknik bela diri untuk mengalahkan tuannya.

Ng Mui pun mengajari wanitaitu kombinasi tekniknya sendiri yang berasal dari berbagai gaya Kung Fu yang diajarkan di biara dengan teknik yang dikembangkannya sendiri setelah mengamati ular atau rubah melawan bangau putih.

Baca Juga: Kisah Lady Trieu, ‘Joan of Arc’ Vietnam, Kendarai Gajah Perang dengan Dua Pedang dan Baju Besi Emas Bersama Seribu Tentara Lawan Penindasan China, Akhir Hidupnya Amat Tragis!

Baca Juga: Sebelum Mulan, Temui Lady Fu Hao, Ratu Prajurit Wanita Terkenal dari Tiongkok Kuno, Salah Satu dari Istri Raja yang Miliki Pasukan Hingga 13.000 Tentara, Harus Diramal Dahulu Sebelum Pergi Perang

Teknik yang dipilih dan digunakan Ng Mui adalah jenis yang lebih mengandalkan kecepatan dan kelincahan daripada kekuatan kasar belaka, melansir Virily.

Setelah latihan itu, Yim Wing Chun kembali ke desanya dan dengan menggunakan teknik baru yang dipelajarinya, dia melawang Wong hingga jatuh ke tanah.

Wanita itu kemudian menikah dengan Leung Bock Sau dan terus berlatih dan meningkatkan sistem seni bela diri yang diturunkan oleh Ng Mui.

Gaya bertarung yang dihasilkan diberi nama ‘Wing Chun Kuen’ oleh suaminya, sebagai penghormatan terhadap penyempurnaan yang dibawa Yim Wing Chun ke seni bela diri.

Gaya bertarun Wing Chun diturunkan dari generasi ke generasi dan akhirny mulai diajarkan kepada publik oleh seorang Yip Man yang menjadi Grand Master Wing Chun.

Di antara murid Yip Man yang paling terkenal adalah Bruce Lee, artis film Kung Fu legendaris.

Baca Juga: Kalahkan Prajurit Wanita dari Ratu yang Kuat Perkasa Bak Raksasa, Inilah Kisah Airlangga Dirikan Kerajaan Kahuripan Lanjutan Kerajaan Mataram Kuno Jawa Timur, Berakhir Bukan Karena Musuh, Tapi Ini!

Baca Juga: Inilah Prajurit Wanita Amazon Tangguh dari Dunia Kuno, Meski Perang Dianggap Jadi Tugas Laki-laki Namun Peran Mereka Lebih ‘Galak’

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait