Find Us On Social Media :

Balas Dendam Atas Kematian Suaminya, Putri Olga dari Kiev Ini Bakar Musuh Politiknya Hidup-hidup, Termasuk Dimasukkan dalam Pemandian Air Panas Mendidih dan Dikunci

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 5 Februari 2022 | 11:25 WIB

Putri Olga dari Kiev, balas dendam atas kematian suaminya.

Intisari-Online.com – Seorang santa atau santo di Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur, Olga dari Kiev tampaknya tidaklah suci.

Mari kita lihat mengapa pemimpin yang galak ini bukanlah malaikat.

Olga dari Kiev adalah salah satu penguasa paling kejam dan pendendam dalam sejarah Rus Kiev, kerajaan yang nantinya akan melahirkan Rusia, Ukraina, dan Belarusia modern, yang membentang dari Laut Baltik di Utara hingga Laut Hitam di Selatan.

Lahir sekitar tahun 903 M di Pskov, Soviet, sejarah hampir tidak pernah melihat Olga dalam sebagian besar hidupnya, termasuk pernikahannya dengan Igor, Pangeran Kiev, dan kelahiran putranya.

Karena kematian suaminya, Olga tidak hanya sekadar seorang istri dan ibu, dan tanpa mengorbankan salah satu dari tugas itu, dia menjadi pusat perhatian.

Lahir sekitar tahun 903 M, Olga dari Kiev meninggal tahun 963 M.

Seperti semua Kekaisaran yang sedang bangkit, Rus Kiev tumbuh dengan mengorbankan tetangganya dan satu suku menjadi waspada terhadap pelukan mereka yang mencekik.

Hubungan antara Drevians dan Kievan Rus rumit, mereka bergabung dengan Rus dalam kampanye militer melawan Kekaisaran Bizantium dan membayar upeti kepada pendahulu Igor.

Baca Juga: Kisah Rani Lakshmibai, ‘Joan of Arc’ India, Ratu yang Pergi Berperang dengan Bayi Diikat di Punggungnya dan Pedang di Masing-masing Tangannya Lawan Kolonial Inggris

 Baca Juga: Sebelum Mulan, Temui Lady Fu Hao, Ratu Prajurit Wanita Terkenal dari Tiongkok Kuno, Salah Satu dari Istri Raja yang Miliki Pasukan Hingga 13.000 Tentara, Harus Diramal Dahulu Sebelum Pergi Perang

Tetapi berhenti pada tahun 912 ketika pangeran sebelumnya meninggal dan sebagai gantinya membayar uang perlindungan yang dimuliakan ini kepada seorang panglima perang lokal.

Igor berusaha memulihkan hak istimewanya pada tahun 945 dengen perjalanan ke ibu kota mereka, Iskorosten (sekarang Korosten di Ukraina Utara).

Kunjungan ini, seolah-olah 33 tahun sebelumnya tidak pernah terjadi, adalah tamparan di wajah dan Drevlian melawan, menangkap sang pangeran dan membunuhnya dengan mengerikan.

Menurut penulis sejarah Bizantium, Leo the Deacon, “Mereka menekuk dua pohon birch ke kaki sang pangeran dan mengikat ke kakinya, lalu membiarkan pohon-pohon itu tegak kembali, sehingga merobek tubuh sang pangeran.”

Putra mereka, Svyatoslav yang baru berusia tiga tahun, terlalu muda untuk naik takhta Kiev, maka Olga melangkah untuk memerintah sebagai wali menggantikannya.

Keluarga Drevian mengenalnya dengan baik, tetapi mereka mengira hanya berurusan dengan wanita bangsawan sopan yang dapat dengan mudah ditakuti dan mengatur untuk menikahi dengan Pangeran Mal mereka.

Mereka pikir akan bebas dari membayar upeti kepada Rus Kiev, lalu memerintah kerajaan ini.

Keluarga Drevian mengirim 20 pria terbaik mereka untuk mencoba dan membujuk Olga untuk menikahi simbol hidup pembunuhan suaminya.

Baca Juga: Benarkah Ratu Mesir Hatshepsut Miliki Kekasih Rahasia, Apakah Penjaga Sekaligus Penasihatnya yang Berasal dari Rakyat Jelata Ini?

 Baca Juga: Meski Miliki Penyakit Mental, Tetapi Dianggap Penguasa yang Baik Hingga Diambil Alih Putranya, Inilah Ratu Maria I dari Portugal yang Menikah dengan Pamannya Sendiri

Olga memberitahu mereka untuk menunggu di perahu, lalu dia menggali parit dan keesokan paginya mengubur utusan itu hidup-hidup.

Dia lalu mengirim pesan kembali ke Pangeran Mal yang seharusnya menerima lamarannya, tetapi dia meminta mengirim sekelompok kepala suku untuk menjemputnya.

Bak sambutan agung yang sesuai, Olga mengudang mereka untuk mandi di pemandiannya dan kemudian mengunci pintu, lalu membakar seluruhnya hidup-hidup.

Tapi, ini bukan akhir dari masalah.

Olga menyusun rencana untuk melenyapkan penguasa Drevian bersama-sama dan mengumumkan bahwa dia akan segera tiba di ibukota Drevian, Iskorosten dan meminta mereka untuk mengatur pesta pemakaman, untuk bisa meratapi kematian suaminya di kota itu.

Orang Drevian mulai mempersiapkan pesta dan setelah meminum minuman mereka, tentara Olga menempatkan 5.000 dari mereka di ujung pedang.

Pesta pertumpahan darah ini tidak cukup untuk memuaskan kebutuhannya akan balas dendam, Olga mengumpulkan pasukan untuk melenyapkan musuh-musuhnya untuk selamanya.

Drevian yang masih hidup memohon belas kasihan dan menawarkan untuk membayar madu dan bulu untuk menghindari kemarahan Olga.

Baca Juga: Sebut Putrinya Sebagai ‘Monster’ Bahkan Mencoba Membunuhnya Beberapa Kali, Inilah Ratu Maria Eleonora dari Brandenburg, Alami Depresi Ketika Ditinggal Suaminya Perang

 Baca Juga: Miris! Kisah Juana Ia Loca, Ratu Kastilia yang ‘Gila’, Gali Makam dan Ciumi Jenazah Suaminya, Bahkan Bawa Petinya ke Mana-mana, Benarkah Dia Korban Kekejaman Suami dan Anaknya Sendiri?

Olga tampak melunak, akankah dia menjadi lebih baik?

“Beri saya tiga  merpati,” katanya, menurut Pratama, melansir  historyanswers.

“Dan tiga burung pipit dari setiap rumah. Saya tidak ingin memaksakan upeti yang berat, seperti suami saya, tetapi saya hanya membutuhkan hadiah kecil ini dari Anda, karena Anda dimiskinkan oleh pengepungan.”

Lalu, Olga memberikan kepada setiap prajurit di pasukannya seekor merupati atau burung pipit, dan memerintahkan mereka  untuk menempelkan dengan benang ke setiap merpati dan burung pipit sepotong belerang yang diikat dengan potongan-potongan kecil kain.

Saat malam tiba, Olga meminta tentaranya melepaskan merpati dan burung pipit.

Lalu, burung-burung terbang kembali ke sarangnya, merpati ke kandangnya, dan burung pipit di bawah atap. Saat itulah semuanya terbakar.

Tidak ada satu rumah pun yang tidak hangus, dan api tidak bisa dipadamkan, karena semua rumah terbakar sekaligus.

Orang-orang melarikan diri dari kota, dan Olga memerintahkan tentaranya untuk menangkap mereka.

Baca Juga: Dianggap Penggoda Paling Cantik dan Lebih Tenar Daripada Para Firaun, Di Manakah Sebenarnya Makam Ratu Mesir Terakhir Nan Legendaris Cleopatra, Kota Kelahirannya Sendiri Telah Hancur Karena Tsunami

 Baca Juga: Peninggalan Era Ratu Mesir Kuno Nefertiti Ini Menyisakan Jimat dan Ikan Impor dari Lembah Sungai Nil, Benda-benda Ini Buktikan Kehebatan Orang Zaman Perunggu

Dia mengambil kota itu dan membakarnya, menangkap para tua-tua kota itu, beberapa tawanan lain dibunuhnya, dan beberapa dia berikan kepada orang lain sebagai budak bagi para pengikutnya. Sisanya dia tinggalkan untuk membayar upeti.

Drevian telah membayar dalam kehidupan dan rumah, serta sebagai pernghormatan kepada Keivan Rus.

Setelah pembantaian yang mengerikan itu, mengapa Olga dari Kiev masih dihormati sebagai orang suci lebih dari seribu tahun setelah kematiannya?

Apa pun yang sebenarnya terjadi, Olga mengabdikan dirinya pada Kekristenan Ortodoks tak lama setelah pembalasannya selesai.

Terlepas dari masa lalunya, dia akhirnya menjadi orang pertama keturunan Rusia yang menerima gelar kesucian dari Gereja Ortodoks.

Baca Juga: Hubungan Intimnya dengan Sesama Wanita Sampai Digambarkan Langsung dalam Film 'The Favorite', Inilah Ratu Anne, Ratu Inggris yang Gemar Berkirim Surat Erotis

 Baca Juga: Bak Balas Dendam pada Sang Suami, Inilah Kisah Kekejaman Ratu Catherine de Medici, Eksekusi Selingkuhan Putrinya di Depan Mata Sang Putri dan Biarkan Raja Mati dalam Kesendirian

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari