Find Us On Social Media :

Lima Misionaris Amerika Ditombak Hingga Tewas, Inilah ‘Keganasan’ Suku Huaorani yang Anggap Anaconda dan Jaguar Binatang Suci bagi Suku yang Terkenal dan Ditakuti di Amazon, Namun Hampir Punah Ini

By K. Tatik Wardayati, Senin, 10 Januari 2022 | 14:25 WIB

Orang suku Huaorani di pedalaman hutan hujan Amazon yang makin punah.

Intisari-Online.com – Secara tradisional dikenal sebagai orang paling berbahaya di seluruh Amazon, orang suku Huaorani justru  memberikan kehangatan dan persahabatan mereka.

Dari orang Huaorani, banyak belajar tentang budaya, adat istiadat, dan cara hidup mereka yang mempesona.

Orang-orang Huaorani tidak ‘ditemukan’ oleh dunia luar sampai akhir 1940-an.

Karyawan perusahaan minyak Shell Oil ketika itu pergi jauh ke dalam hutan hujan Amazon di Ekuador timur dan mulai mengebor eksplorasi di daerah itu.

Tetapi dengan cepat dia diusir oleh keganasan ‘orang liar’ yang sebelumnya tidak dikenal ini, dan mereka adalah pejuang Huaorani.

Sejak saat itu, sulit, jika bukan tidak mungkin, untuk memperkirakan jumlah orang yang telah dibunuh oleh orang Huaorani selama bertahun-tahun.

Tapi mungkin yang paling terkenal, adalah termasuk lima misionaris Amerika yang ditombak sampai mati setelah masuk tanpa izin di tanah Huaorani pada tahun 1956.

Berita kematian mereka disiarkan ke seluruh dunia, bahkan Majalah Life meliput acara itu dengan esai foto.

Baca Juga: Ritual Lompat Banteng di Ethiopia Ini Dilakukan Sebagai Tanda Kesiapan Seorang Pria Suku Hamer untuk Bangun Keluarga Sendiri, Lompat Empat Kali Tanpa Pakaian Pertanda Dia Boleh Menikah Empat Kali

 Baca Juga: Pengaruh Budaya Hindu-Buddha dari India dan Islam dari Gujarat dan Persia, yang Wariskan Puing-puing Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Kutai, Suku Lamaholot pun Miliki Tradisi Kerukunan Beragama

Korban lain yang diketahui dari Huaorani termasuk pekerja perusahaan minyak, pencari karet, dan lain-lain, bahkan sesama Huaorani yang dilihat oleh suku ini sebagai ancaman.

Meskipun banyak orang suku Huaorani sekarang yang telah menerima hubungan dengan dunia luar, namun sejumlah besar dari mereka terus menolak hubungan apa pun dengan masyarakat modern.

Mereka bahkan terus bergerak lebih dalam ke hutan hujan untuk melestarikan cara hidup mereka yang terisolasi.

Suku Huaorani berbicara dalam bahasa mereka sendiri, yang disebut Wuao (diucapkan ‘wow’).

Menurut para ahli bahasa, ini adalah bahasa yang unik untuk suku Huaorani dan tidak diyakini terkait dengan bahasa lain di dunia.

Diperkirakan sebanyak setengah orang Huaorani berbicara setidaknya beberapa bahasa Spayol akhir-akhir ini, dan bahasa Spanyol diajarkan kepada anak-anak di sekolah.

Saat ini, populasi Huaorani diperkirakan sekitar 4.000 orang, yang tersebar di wilayah besar (tetapi menyusut) di Ekuador timur yang dikenal sebagai Oriente.

Namun, banyak orang Huaorani sekarang terkonsentrasi dan tinggal di beberapa komunitas seperti Apaike dan Quehuere Ono.

Baca Juga: Terkenal dengan Budaya dan Pakaian yang Unik, Suku Maasai Meyakini Bahwa Penguburan Berbahaya Bagi Tanah, Maka Ini yang Dilakukan Ketika Ada Orang Mati, Upacara Pemakaman Hanyalah untuk Kepala Suku

 Baca Juga: Susah Payah Direbut Majapahit Hingga Harus Berperang dengan Belanda dan Jepang, Warga Suku di Pulau Timur Indonesia Ini Malah Berakhir Memeluk Agama Islam

Hutan hujan Oriente tetap menjadi dasar penting dari kelangsungan hidup fisik dan budaya Huaorani.

Mereka menganggap hutan hujan sebagai rumah mereka, dan bagi mereka, dunia luar (ialah dunia kita) yang berbahyaa.

Seperti yang dikatakan Huaorani, ‘sungai dan pepohonan adalah hidup kita’, mereka bergantung pada lingkungan mereka untuk semua kebutuhan hidup, dan berjuang keras untuk melindungi hutan hujan dan mempertahankan cara hidup mereka.

Orang suku Huaorani merupakan nelayan dan pemburu yang hebat, dan sumpitan masih menjadi senjata berburu utama pilihan mereka, melansir twofortheroad.

Sumpitan kecil diberikan kepada anak laki-laki Huaorani ketika mereka masih muda sehingga mereka dapat tumbuh dan terampil dengan senjata berburu itu.

Sementara, prajurit Huaorani dewasa menggunakan sumpitan yang panjangnya bisa mencapai 3,66-4,57 meter!

Panah yang mereka gunakan dicelupkan ke dalam sejenis racun alami, yang melumpuhkan otot-otot hewan, seperti monyet, yang merupakan makanan berharga, dan menyebabkannya berhenti bernapas.

Konon, beberapa hewan disucikan bagi suku Huaorani, yaitu ular (terutama anaconda) dan jaguar, yang keduanya membawa makna spiritual khusus dan tidak pernah diburu.

Baca Juga: Bak ‘Wonder Woman’ Pahlawan Wanita dalam Film ‘Super Heroes’, Apakah Pejuang Wanita Suku Amazon yang Garang, Kuat, dan Berani itu Benar-benar Ada atau Hanya Mitos?

 Baca Juga: Tradisi ‘Piring Bibir’ alias ‘Bibir Dower’, Standar Kecantikan Tersendiri bagi Para Wanita di Suku-suku Ethiopia, Dianggap Sebagai ‘Ritus Peralihan’, Lambang Kesuburan, Ataukah Menjelek-jelekkan?

Meskipun budaya Huaorani saat ini adalah salah satu yang paling unik dan berharga di planet ini, namun suku ini sangat terancam, karena perambahan wilayah mereka oleh kekuatan luar yang mencari eksploitasi banyak kekayaan alam Oriente.

Perusahaan minyak dan perusahan penebangan khususnya telah menjadi ancaman yang sangat berbahaya  bagi Huaorani dalam beberapa dekade terakhir.

Banyak orang khawatir  bahwa suku Huaorani akan punah dalam beberapa tahun jika tidak ada langkah lebih lanjut  yang diambil untuk melindungi budaya dan wilayah mereka.

Baca Juga: Legenda Tato Wajah Wanita Suku Chin di Myanmar untuk Kelabui Kecantikan Agar Tak Mudah Diculik, Kini Tinggal Generasi Terakhir Ini yang Memilikinya, Keberadaan Mereka Bakal Tercatat di Buku Sejarah

 Baca Juga: Perang Antar Suku Masih Jadi Cara Pemecahan Masalah di Kehidupan Modern Negara Tetangga Ini, Mayat-mayat Bergelimpangan di Jalanan Sudah Jadi Pertunjukan Biasa

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari