Find Us On Social Media :

Ritual Lompat Banteng di Ethiopia Ini Dilakukan Sebagai Tanda Kesiapan Seorang Pria Suku Hamer untuk Bangun Keluarga Sendiri, Lompat Empat Kali Tanpa Pakaian Pertanda Dia Boleh Menikah Empat Kali

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 8 Januari 2022 | 14:25 WIB

Ritual lompat banteng suku Hamer di Ethiopia.

Intisari-Online.com – Di suku Hamer, satu-satunya hal yang menghalangi antara seorang anak laki-laki dan untuk dia menjadi seorang pria dewasa adalah ternak, tentu saja secara harfiah.

Lompat banteng merupakan ritual kuno di barat daya Ethiopia yang membuktikan bahwa seorang pria seiap untuk membangun keluarga sendiri.

Inilah perjalanan yang dilakukan anak-anak muda Hamer untuk menjdi seorang pria.

Orang-orang Hamer tinggal di Lemah Omo  Ethiopia, yang membentang dari Sungai Omo ke Danau Chew Bahir di barat daya Ethiopia.

Selama beberapa generasi, masyarakat Lembah Omo telah menjalani kehidupan tradisional.

Sebagian besar anggota suku Hamer adalah penggembala, itulah sebabnya ternak memegang tempat yang signifikan dalam budaya mereka, sejak usia dini, anak-anak diajari bertani dan memelihara ternak.

Sebagai remaja, anak laki-laki Hamer harus melalui ritus peralihan untuk disebut seorang pria dan menikah.

Ritual ini untuk menguji keberanian dan keberanian anak-anak muda.

Baca Juga: Pengaruh Budaya Hindu-Buddha dari India dan Islam dari Gujarat dan Persia, yang Wariskan Puing-puing Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Kutai, Suku Lamaholot pun Miliki Tradisi Kerukunan Beragama

 Baca Juga: Terkenal dengan Budaya dan Pakaian yang Unik, Suku Maasai Meyakini Bahwa Penguburan Berbahaya Bagi Tanah, Maka Ini yang Dilakukan Ketika Ada Orang Mati, Upacara Pemakaman Hanyalah untuk Kepala Suku

Mampu menaklukkan rasa takut dan menyelesaikan tugas di depan merupakan pelajaran yang harus dipelajari untuk menjadi seorang pria, ini juga waktu mereka untuk mencoba mengalahkan banteng.

Ritual yang biasanya dilakukan pada bulan Oktober atau November, dilakukan dengan berlari dari belakang tujuh atau sepuluh ekor banteng empat kali tanpa jatuh.