Find Us On Social Media :

Pengaruh Budaya Hindu-Buddha dari India dan Islam dari Gujarat dan Persia, yang Wariskan Puing-puing Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Kutai, Suku Lamaholot pun Miliki Tradisi Kerukunan Beragama

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 8 Januari 2022 | 09:30 WIB

Orang suku Lamaholot di Nusa Tenggara Timur.

Intisari-Online.com – Ketika itu bulan Januari 2012, ratusan orang Lamaholot atau lebih dikenal dengan sebutan ‘Solor Watan Lema’, memadati Gelanggang Olah Raya Flobamora Kupang.

Mereka hendak menghadiri perayaan Natal bersama Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Wakilnya Esthon L. Foenay.

Datang dari Flores Timur darata, Pulau Adonara, Lembata, Solor dan Alor, warga Solor Watan Lema merupakan turunan Sina-Jawa-Malaka, dengan latar belakang agama yang berbeda-beda.

Latar belakang agama mereka, yaitu Katolik, Kristen Protestan, dan Islam, dan mereka menyatu dalam acara Natal bersama itu.

Terdapat tiga orang pemimpin umat  yang didaulat untuk memberikan renungan Natal serta toleransi kehidupan umat beragama dan antaraagama di NTT, yaitu Romo Kanis Pen dari unsur Katolik, Pendeta E. Yahya R. Luakusa dari unsur Kristen Protestan, dan KH Saleh Orang dari unsur Islam

Bukan hal yang baru dan luar biasa, ketika KH Saleh Orang tampil dalam acara Natal bersama orang Lamaholot itu, karena mereka menjunjung tinggi nilai-nilai budaya serta toleransi antarumat beragama dan antaragama di lingkungan Lamaholot.

Dr. Chris Boro Tokan SH, MH, antropolog sosial mengatakan, bahwa asal usul turunan orang Lamaholot merupakan pengaruh Hindu-Budda dari India Belakang yang diikuti pengaruh Islam dari Gujarat dan Persia dengan arus aliran persinggahan dari India ke Malaka serta dari China ke Muangthai, kemudian bertemu di pusarana nusantara dengan persinggahan di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

Maka pengaruh budaya tersebut kemudian mewariskan puing-puing kerajaan Sriwijaya di Pulau Sumatera, candi Borobudur dan Kerajaan Majapahit di Pulau Jawa, serta Kerajaan Kutai di Pulau Kalimantan.

Baca Juga: Disebut Sebagai Literatur Kuno yang Mencatat Kebesaran Majapahit, Sebenarnya Apa Isi di Balik Kitab Legendaris Nagarakertagama?

 Baca Juga: Seabad Bersembunyi, Suku Pedalaman yang Tak Terjamah Ini Tiba-tiba secara Misterius Menampakkan Dirinya dan Lakukan Ini kepada Masyarakat Adat Sekitar, Kok Bisa?

Dari sana arus perubahan bergerak masuk ke Kepulauan Timor, termasuk Kepulauan Solor sebagai wilayah Lamaholot atau yang sering disebut ‘Solor Watan Lema’.

Boro Tokan juga mengatakan bahwa arus tradisional itu membawa babak perubahan sosial di Lamaholot, giliran arus religius mengisi babak baru Lamaholot melalui imperialisme bangsa Portugis yang menularkan agama nasrani (Katolik) di Lamaholot.