Intisari-Online.com – Di negara bagian Chin yang bergunung-gunung dan sulit dijangkau di Myanmar, para wanita etnis minoritas terkenal dengan tato wajah mereka yang luar biasa.
Legenda Suku Chin mengatakan bahwa ketika seorang raja Burma melakukan perjalanan ke wilayah tersebut, dia sangat terkesan dengan kecantikan para wanita sehingga dia menculik seorang untuk dijadikan pengantin.
Oleh karena itu, suku Chin mulai menato putri mereka untuk memastikan agar anak-anak gadis mereka tidak dibawa pergi.
Kisah-kisah suku Chin lainnya mengatakan bahwa tato dilakukan untuk kecantikan, dan mungkin lebih masuk akal, untuk membedakan suku yang berbeda jika ada yang diculik oleh yang lain.
Dan penjelasan lain mungkin ada hubungannya dengan agama.
Sejak masa penjajahan Inggris, banyak minoritas Chin yang telah masuk Kristen atau menerimanya bersama dengan kepercayaan animisme.
Beberapa penduduk suku Chin ingat pernah diajarkan oleh pendeta lokal mereka bahwa hanya mereka yang memiliki tato yang dianggap layak untuk pergi ke surga.
Pemerintah sosialis Burma melarang praktik tato wajah selama tahun 1960-an.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR