Penulis
Intisari-online.com -Selama berdirinya Uni Soviet dari 1922-1991, negara-negara komunis dapat ditemukan di Eropa Timur, Asia dan Afrika.
Beberapa negara ini seperti Republik Rakyat China (RRC/China) dulu dan sekarang masih menjadi pemain komunisme global.
Namun banyak negara komunis lain contohnya Jerman Timur, hanyalah satelit bagi Uni Soviet yang memerankan peran penting selama Perang Dingin tapi kini tak lagi ada.
Komunisme adalah sistem politik dan sistem ekonomi.
Baca Juga: Komunisme Kuat Mengakar di Negara-negara Ini, Mana Saja Negara Komunis Sekarang?
Dalam politik, partai komunis memiliki kekuatan mutlak terhadap pemerintahan, dan pemilihan umum dilakukan dengan sistem satu partai.
Sedangkan dalam ekonomi, partai mengontrol sistem ekonomi negara, dan kepemilikan swasta bersifat ilegal, walaupun peraturan komunis ini telah berubah di beberapa negara, seperti China.
Kontras dengan itu, negara sosialis adalah negara yang umumnya demokrasi dengan sistem politik multi-partai.
Partai sosialis tidak perlu berkuasa jika menganut prinsip sosialis, seperti jaringan sosial yang luas dan aman dan kepemilikan pemerintah untuk industri kunci dan infrastruktur, untuk terlibat dalam agenda lokal negara.
Tidak seperti komunisme, kepemilikan swasta didorong di sebagian besar negara sosialis.
Prinsip dasar komunisme dirumuskan pertama kali pada pertengahan tahun 1800-an oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, dua filsuf ekonomi dan politik Jerman.
Namun baru ketika Revolusi Rusia 1917, negara komunis baru terbentuk, yaitu Uni Soviet.
Pada pertengahan abad ke-20, komunisme tampaknya bisa mengungguli demokrasi sebagai ideologi politik dan ekonomi.
Namun hingga kini hanya ada 5 negara komunis di dunia.
Mengutip ThoughtCo, inilah 5 partai komunis yang masih berjaya di dunia.
Communist Party of China (CPC)
Mao Zedong atau Bapak Pendiri China mengambil alih China tahun 1949 dan mengklaim negara tersebut sebagai Republik Rakyat China, sebuah negara komunis.
Baca Juga: Muso: Salah Satu Pemimpin Pemberontakan PKI Madiun 1948, Pembawa Amanat dari Moskow
China terus menjadi negara komunis sejak saat itu, dan negara itu sudah dipanggil 'China Merah' karena pengaruh kuat Partai Komunis.
China memang memiliki partai politik selain CPC, dan pemilu terbuka dilakukan secara lokal di seluruh negara.
Namun, CPC memiliki kontrol atas semua penunjukan politik, dan oposisi kecil biasanya ada hanya untuk formalitas bagai CPC.
Ketika China mulai membuka diri kepada dunia pada puluhan tahun belakangan ini, hasil kesenjangan kekayaan telah mengikis beberapa prinsip komunisme.
Tahun 2004, konstitusi negara diubah untuk mengenali kepemilikan swasta.
Communist Party of Cuba
Revolusi tahun 1953 menuntun pada pengambilalihan pemerintahan Kuba oleh Fidel Castro dan kelompoknya.
Tahun 1965, Kuba menjadi negara komunis sepenuhnya dan mengembangkan hubungan erat dengan Uni Soviet.
Saat yang sama, AS menerapkan sanksi dalam semua perdagangan dengan Kuba.
Karena ini, ketika Uni Soviet runtuh pada 1991, Kuba dipaksa menemukan sumber baru bagi subsidi perdagangan dan finansialnya.
Hal yang sama juga terjadi di negara lain yaitu China, Bolivia dan Venezuela.
Tahun 2008, Fidel Castro mundur dan adiknya, Raul Castro, menjadi presiden.
Fidel meninggal tahun 2016, kemudian di era pemerintahan Presiden AS Barack Obama kedua, hubungan dua negara dilonggarkan dan pembatasan bepergian dihapus.
Namun keadaan genting lagi ketika Juni 2017 Donald Trump memimpin AS.
Lao People's Revolutionary Party (LPRP)
Laos menjadi negara komunis sejak tahun 1975 setelah revolusi yang didukung oleh Vietnam dan Uni Soviet.
Negara tersebut sebelumnya menganut sistem monarki.
Pemerintah Laos secara besar-besaran dipimpin oleh jenderal militer yang mendukung sistem satu partai oleh ide Marxist.
Tahun 1988, negara tersebut mulai memperbolehkan beberapa bentuk kepemilikan swasta, dan Laos bergabung dengan World Trade Organization (Organisasi Perdagangan Dunia) tahun 2013.
Partai Komunis Laos sendiri adalah LPRP yang dibentuk pada 22 Maret 1955 oleh mantan anggota Partai Komunis Indochina.
LPRP menjadi kunci pemberontakan melawan Pemerintah Kerajaan Laos dan mendukung pasukan Vietnam Utara berperang melawan Amerika Serikat.
Worker's Party of Korea (WPK)
Selanjutnya ada Partai Buruh Korea yang menjadi pemimpin politik dan ekonomi Korea Utara.
Korea dulunya diduduki Jepang selama Perang Dunia II, dan setelah perang, Korea dibagi menjadi dua: wilayah utara yang didominasi Rusia dan wilayah selatan yang dikuasai AS.
Saat itu, tidak ada yang berpikir pemisahan akan permanen, tapi pembagian telah berlangsung sejak saat itu.
Korut tidak menjadi negara komunis sampai tahun 1945 ketika Korsel menyatakan kemerdekaannya dari Korut, yang menyebabkan Korut segera mengklaim kedaulatannya sendiri.
Didukung oleh Rusia, pemimpin komunis Korut, Kim Il-sung, akhirnya memimpin negara baru tersebut.
Korut tidak mengakui mereka komunis, bahkan walaupun seluruh dunia mengakui mereka negara komunis.
Alih-alih, keluarga Kim mengenalkan komunisme gaya mereka sendiri bernama juche (mandiri).
Pertama kali dikenalkan pertengahan 1950-an, juche mempromosikan nasionalisme Korut yang terpatri dalam kepemimpinan Kim Il-sung.
Juche menjadi kebijakan resmi negara di tahun 1970-an dan dilanjutkan oleh anaknya, Kim Jong-il, sampai sekarang, Kim Jong-un.
Tahun 2009, konstitusi negara itu dirubah untuk menghapus semua sebutan terkait ide Marxisme dan Leninisme yang sebenarnya menjadi dasar pembentukan komunisme, dan kata komunisme juga dihapus.
Communist Party of Vietnam (CPV)
Vietnam pecah setelah konferensi 1954 yang kemudian disusul oleh Perang Indochina Pertama.
Pemecahan itu seharusnya bersifat sementara, tapi Vietnam Utara menjadi negara komunis dan didukung Uni Soviet sedangkan Vietnam Selatan menjadi negara demokrasi dan didukung oleh AS.
Akhirnya setelah dua puluh tahun perang, dua bagian Vietnam bergabung dan di tahun 1976 Vietnam menjadi komunis.
Namun sistem ekonominya sudah mulai berangsur menjadi kapitalis.
Partai komunisnya, Communist Party of Vietnam (CPV) dibentuk pada 1930 dan sejak 1954, CPV menjadi partai berkuasa di Vietnam Utara dan kemudian pada Republik Sosialis tahun 1976 setelah mendapat kekuasaan di Vietnam Selatan.
Partai ini didasarkan pada demokrasi terpusat, konsep yang dibentuk oleh Vladimir Lenin atas konsep Marxisme Rusia.