Find Us On Social Media :

Donald Trump Tak Perlu Khawatir Sendirian, Nyatanya Pernah Ada Presiden Pendahulunya yang Juga Dimakzulkan, Termasuk Bill Clinton yang Terkena Kasus dengan Pegawai Magang

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 15 Januari 2021 | 07:00 WIB

Bill Clinton

Intisari-Online.com – Berbagai peristiwa belakangan ini yang terjadi di negeri Paman Sam lebih karena persoalan Presiden.

Presiden saat ini, Donald Trump, bahkan tidak menerima hasil yang menetapkan adanya presiden baru mereka, Joe Biden.

Tidak hanya itu, bahkan Donald Trump pun mengalami pemakzulan oleh Kongres AS.

Bahkan, Presiden Donald Trump menjadi presiden pertama dalam sejarah yang dimakzulkan dua kali oleh DPR AS.

Baca Juga: Setelah Sampai Harus Dimakzulkan Dua Kali, Presiden AS Donald Trump Ukir Sejarah Dengan Buat Para Bos Pentagon Turun Tangan Hadapi Kerusuhan Capitol AS

Trump menambah catatan sejarah 3 presiden Amerika Serikat yang pernah dimakzulkan.

Berikut nasib presiden sebelumnya yang mengalami pemakzulan, seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (14/1/2021

1. Andrew Johnson

Dalam bayang-bayang Perang Saudara, Presiden Andrew Johnson yang seorang demokrat terus-menerus berdebat dengan Kongres yang dikuasai Partai Republik.

Baca Juga: Mengapa Presiden AS Nixon Mengundurkan Diri dan Bisakah Trump Melakukan Hal yang Sama? Begini Penjelasan Seorang Sejarawan Amerika

Bagaimana membangun kembali AS yang kalah di Selatan, menjadi bahasan perdebatan kala itu.

Para "Republik Radikal" pada periode itu mendorong pembuatan undang-undang untuk menghukum mantan pemimpin Konfederasi dan melindungi hak-hak budak itu.

Johnson menggunakan hak veto presidennya untuk memblokir upaya Republik di setiap kesempatan.

Pada Maret, Kongres mengesahkan Tenure of Office Act, yang dibuat untuk membatasi ketat kemampuan presiden dalam memecat anggota kabinetnya tanpa persetujuan dari Senat.

Sebagai pembangkangan, Johnson menangguhkan anggota kabinet dan saingan politiknya, Edwin Stanton, saat Kongres sedang "istirahat".

Jika yang terjadi hari ini di AS tampak seperti banyak sandiwara politik, itu sesuai dengan tradisi pemakzulan.

Stanton menanggapi pemecatannya dengan mengunci diri di kantornya dan menolak untuk pergi.

Pencopotan Stanton mendorong Partai Republik bergegas untuk menyusun 11 pasal pemakzulan.

Setelah mengumpulkan suara dari kedua partai, pasal tersebut diajukan ke Senat dan pria yang tidak penah mengenyam pendidikan formal tesebut disidang.

Baca Juga: Dituduh Menghasut Pemberontakan, Penggulingkan Donald Trump dari Jabatannya Tinggal Ketok Palu, 'Dia Mulai Ditinggal Sendirian oleh Orang-orang Kepercayaannya'

Hanya kurang satu suara untuk memakzulkannya, akhirnya ia dibebaskan.

Menurut beberapa sumber, presiden ke-17 itu menangis mendengar berita itu dan bersumpah akan mengabdikan dirinya untuk memulihan reputasinya.

Namun, itu tidak berjalan karena akhirnya ia meninggalkan Gedung Putih, perwakilan dari Partai Demokrat Ulysses S Grant mengizinkan rencana untuk Rekonstruksi Radikal berlanjut.

2. Richard Nixon

Pemakzulan Richard Nixon berangkat dari pembobolan markas besar Partai Demokrat pada 1972 di kompleks perkantoran Watergate di Washington DC.

Terjadi penyelidikan yang mengungkapkan bahwa pencuri telah dibayar dari dana kampanye pemilihan ulang Nixon dari Partai Republik.

Seketika itu, skandal Watergate menyebar jauh melampaui kejadian pembobolan, yang melibatkan pejabat tinggi Gedung Putih.

Selama hampir 2 tahun, Nixon berusaha keras untuk menutupi perannya dalam konspirasi tersebut, yang akhirnya menyebabkan kematiannya.

Upaya presiden Republik untuk mengklabui kasusnya terbukti sia-sia. Pada Agustus 1974, ketika Komite Kehakiman DPR menyiapkan artikel pemakzulan, Nixon terpaksa merilis rekaman Oval Office.

Baca Juga: Puas Obsesinya Empat Tahun Jungkirkan Trump Dari Gedung Putih Bisa Jadi Kenyataan, Sosok yang Dulu Getol Memakzulkan Presiden AS Ini Sudah Sebut Biden Sebagai 'Presiden Terpilih'

Dalam rekaman itu ia terdengar memerintahkan stafnya agar CIA memberi tahu FBI untuk menghentikan penyelidikannya terhadap pembobolan Watergate.

Rekaman "senjata makan tuan" yang sekarang terkenal ini menandai kegagalan terakhir upaya Nixon untuk menutup-nutupi skandal Watergate.

Pada 27 Juli, Komite Kehakiman DPR memberikan suara untuk meloloskan tiga pasal pemakzulan, yaitu menghalangi keadilan, penyalahgunaan kekuasaan, dan penghinaan terhadap Kongres.

Pasal itu kemudian di kirim ke DPR untuk pemungutan suara penuh. Tapi, pemungutan suara tidak pernah terjadi.

Pada 8 Agustus 1974, Nixon mengundurkan diri. Dia tetap satu-satunya presiden AS dalam sejarah yang melakukannya.

"Saya tidak pernah menyerah," katanya dalam pidato pengunduran dirinya.

"Meninggalkan kantor sebelum masa jabatan saya selesai adalah hal yang menjijikkan bagi setiap naluri di tubuh saya. Tapi, sebagai presiden, saya harus mengutamakan kepentingan Amerika," ujar presiden AS ke-37.

Meskipun dia tidak pernah mengakui melakukan kesalahan kriminal, tindakannya tetap menjadi kisah peringatan penyalahgunaan kekuasaan presiden.

Nixon meninggal pada April 1994, 20 tahun setelah dia mengundurkan diri karena aib.

Baca Juga: Siapapun yang Menang Pemilu AS, Tatanan Dunia Lawas Sudah Tidak Akan Bisa Kembali, Ini Sebab Harapan Sudah Sirna

Berbicara di pemakamannya, Presiden Bill Clinton fokus pada pekerjaan Nixon dalam urusan luar negeri.

"Mari kita katakan, semoga hari untuk menghakimi Presiden Nixon atas apa pun yang kurang dari seluruh hidup dan kariernya akan segera berakhir," kata Clinton.

3. Bill Clinton

Hanya beberapa tahun setelah Presiden Bill Clinton berkhotbah tentang pengampunan atas kegagalan Nixon, Demokrat Arkansas ini menghadapi pemakzulannya sendiri.

Dalam satu tahun menjabat, Clinton mendapati dirinya sedang diselidiki oleh jaksa khusus Departemen Kehakiman.

Di bawah penasihat khusus Kenneth Starr, ruang lingkup penyelidikan urusan real estat diperluas pada Januari 1998 hingga mencakup perselingkuhan presiden dengan mantan pegawai magang Gedung Putih Monica Lewinsky.

Sebagai bagian dari gugatan terpisah terhadap presiden AS ke-42 Clinton ditanyai tentang hubungannya dengan Lewinsky.

Di bawah sumpah pada 17 Januari, Clinton membantah memiliki hubungan dengan mantan ajudan Gedung Putih.

"Saya ingin Anda mendengarkan saya," kata Presiden Clinton kepada media saat tampil di Gedung Putih.

Baca Juga: Tidak Hanya Pemakzulan, Donald Trump Rupanya Menghadapi Masalah Beruntun, Salah Satunya Mengenai Keuangannya, Simak Bagaimana Rencana Pengacara Trump untuk Membelanya!

"Saya tidak berhubungan seks dengan wanita itu, Monica Lewinsky. Saya tidak pernah menyuruh seorang pun untuk berbohong, tidak satu kali pun, tidak pernah," katanya.

Pada 9 September 1998, Starr merilis laporannya ke Kongres.

Publik juga, segera bisa melihat laporan Starr setebal 445 halaman yang mencakup kesaksian cabul dari Lewinsky, yang telah membuat kesepakatan kekebalan dengan penasihat independen sebagai imbalan atas kerja samanya.

Laporan itu juga memasukkan 11 kemungkinan alasan untuk pemakzulan presiden dari Partai Demokrat ini.

Pada Desember 1998, DPR AS memilih mendakwa Clinton dengan 2 tuduhan, yaitu sumpah palsu dan menghalangi Kongres.

Namun hasil sidang, Clinton dibebaskan oleh Senat dan ia menolak untuk mundur, selama tahun skandal Lewinsky.

Selama periode ini, pada akhir Januari 1998, Clinton mengklaim salah satu peringkat jajak pendapat tertinggi yang pernah ada.

Dalam jajak pendapat untuk CNN itu, menunjukkan bahwa 67 persen orang Amerika mendukung presiden AS ke-41.

Baca Juga: Sidang Pemecatannya Sebagai Presiden AS Dimulai, Trump Masih Berani Ancam Iran 'Dia Harus Berhati-hati dengan Kata-katanya!'

Dorongan pihak Republik untuk memakzulkan Clinton terpatahkan. Pada Januari 2001, akhirnya Clinton meninggalkan jabatannya pada dengan peringkat persetujuan 65 persen, tertinggi dari semua pendahulunya dalam setengah abad.

Partainya Demokrat kehilangan kuasa di Gedung Putih ketika George W Bush dari Republik mengalahkan Al Gore, setelah penghitungan ulang di Florida.

Bagaimana dengan pemakzulan Donald Trump yang bahkan hingga dua kali? (Shintaloka Pradita Sicca)

Baca Juga: Gara-gara Skandal Memalukan Ini, Mantan Presiden AS Ini Juga Pernah Dimakzulkan, Bahkan Trump Pernah Menggunakannya saat Kengeresannya' Diungkit

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari