Intisari-Online.com - 20 Januari 2021 mendatang, Joe Biden akan dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat menggantikan Donald Trump.
Di akhir masa jabatannya, Trump masih terus membuat keputusan-keputusan kontroversial yang membuat AS berisiko menghadapi perang.
Konflik dengan China, juga sanksi-sanksi yang diberlakukan Trump atas Iran membuat AS berada dalam konflik berkepanjangan.
Atas tindakan-tindakan kontroversial tersebut, tak heran jika Trump juga menghadapi kemalangan di akhir masa jabatannya.
Berikut ini adalah beberapa kemalangan yang dialami Trump menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai Presiden AS:
1. Diburu Iran
Menuntut pertanggungjawaban Trump atas pembunuhan Qasem Soleimani, Iran telah meminta organisasi polisi internasional (Interpol) untuk menangkap Trump dan 47 pejabat Amerika lainnya yang diidentifikasi berperan dalam pembunuhan jenderal tinggi Qassem Soleimani tahun lalu.
"Republik Islam Iran sangat serius menindaklanjuti mengejar dan menghukum mereka yang memerintahkan dan mengeksekusi kejahatan ini," kata Esmaili kepada wartawan.
Itu adalah permintaan kedua Iran untuk surat perintah penangkapan internasional untuk Trump dan puluhan pejabat AS di Pentagon dan Komando Pusat AS, di antara organisasi lainnya.
Pada bulan Juni, jaksa penuntut Teheran Ali Alqasimehr mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Trump dan puluhan pejabat AS yang mengatakan mereka menghadapi "tuduhan pembunuhan dan terorisme".
2. Akun Media Sosial Trump Ditangguhkan
Donald Trump di Capitol Hill kemarin, akun Presiden Amerika Serikat tersebut di Facebook dan Instagram segera dikunci oleh pengelola media sosial yang bersangkutan.
Belakangan, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan akan memperpanjang penangguhan akun Facebook dan Instagram Presiden Donald Trump tanpa batas waktu.
Dengan ditangguhkan, maka admin akun Trump tidak akan bisa mengunggah posting baru.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Bos Facebook melalui laman media sosial pribadinya.
Zuckerberg menilai bahwa Trump sudah terlalu berbahaya apabila dibolehkan berkoar-koar di media sosial.
3. Akun Twitter Trump Ditutup Permanen
Pada Jumat (8/1/2021) Twitter mengumumkan penangguhan permanen akun Donald Trump.
Twitter menerangkan, alasan penangguhan permanen Twitter Trump, karena adanya risiko lanjutan kerusuhan usai penyerbuan Capitol Hill, Rabu (6/1/2021).
"Setelah melakukan peninjauan pada twit terbaru akun @realDonaldTrump dan konteks yang terkandung di dalamnya, kami memutuskan untuk menangguhkan akun tersebut secara permanen," tulis Twitter.
Sebelumnya Twitter sempat memblokir akun Presiden ke-45 AS tersebut selama 12 jam buntut dari kerusuhan Gedung Capitol, dan mengancam akan menangguhkan permanen jika melanggar aturan lagi.
4. Terancam Diblokir dari akses senjata nuklir AS
Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi telah mendesak jenderal tertinggi Pentagon untuk mencegah Donald Trump yang "tidak stabil" dari melancarkan konflik militer atau menggunakan kode yang ditetapkan untuk meluncurkan senjata nuklir AS.
Dalam sepucuk surat kepada Demokrat DPR, Pelosi mengatakan: "Pagi ini, saya berbicara dengan Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley untuk membahas tindakan pencegahan yang tersedia untuk mencegah Trump dari memulai permusuhan militer atau mengakses kode peluncuran dan memerintahkan penyerangan dengan nuklir.
"Situasi Presiden yang tidak terkendali ini sangat berbahaya, dan kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk melindungi rakyat Amerika dari serangannya yang tidak seimbang terhadap negara kita dan demokrasi kita."
Surat itu datang tepat sebelum Pelosi akan mengikuti konferensi telepon untuk membahas pilihan mereka untuk memakzulkan Trump.