Bendera Merah Putih Terlihat di Gedung Capitol dalam Kerusuhan Demonstrasi Amerika Serikat, Punya Indonesia atau Bukan?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Presiden AS Donald Trump ramai-ramai dihujat atas kerusuhan saat demonstrasi di Gedung Capitol yang menewaskan satu orang.

Dalam beberapa kesempatan, Trump sudah menyerukan kepada pendukungnya untuk menyerbu Gedung Capitol guna menghentikan kemenangan Biden.

Presiden 74 tahun itu berkali-kali mengeklaim, tanpa disertai bukti, bahwa dia seharusnya menang dalam Pilpres AS namun dicurangi.

Namun yang uniknya, bendera berwarna merah putih terlihat dibawa seorang demonstran di demo Capitol Hill, Amerika Serikat (AS), Kamis (7/1/2021).

Baca Juga: Selain Lenyapnya Jack Ma, China Juga Lakukan Ini Terhadap Konglomerasi Alibaba, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Sekilas bendera itu tampak seperti bendera Indonesia dari warnanya, tetapi ternyata bukan.

Jika dicermati bendera itu adalah logo negara bagian North Carolina, yang memang berwarna merah putih, tetapi ada simbol-simbol di sampingnya.

Di sisi kiri warna merah putih, terdapat area biru dengan huruf N dan C yang mengapit satu bintang putih.

Baca Juga: Penyakit Kuno nan Mematikan Mengancam Manusia Seiring Mencairnya Es Everest yang Memicu Munculnya Jasad-jasad Pendaki ke Permukaan

Area biru itu lebarnya kira-kira sepertiga ukuran bendera.

Di atasnya ada pita emas bertuliskan May 20th 1775 dan pita di bawah tertulis April 12th 1776.

Filosofi

Dilansir dari NCPEDIA.org, dulu di Colonial North Carolina, bendera yang paling sering dipasang adalah bendera negara induk koloni, Inggris, dan Inggris Raya.

Baca Juga: Negara Paling Korup di Dunia, Banyak Rakyat Korea Utara Hidup dalam Kemiskinan, Ini Fakta-fakta Kemiskinan di Negara Kim Jong-un

Banyak bendera lokal kemungkinan besar dipakai di dalam perbatasan negara selama Perang Revolusi, tetapi tidak banyak info tentangnya di internet.

North Carolina sendiri baru punya bendera negara bagian sejak konvensi konstitusional 1861.

John D Whitford, delegasi dari Craven County, menganjurkan pembuatan bendera negara bagian dengan area biru dan V putih di atasnya, serta satu bintang yang melingkari kata-kata "Surgist astrum, 20 Mei 1775".

Delegasi konvensi lalu membentuk komite pembuatan bendera, tapi tidak memakai desain yang diusulkan Whitford.

Baca Juga: Pertama Kalinya Setelah 10 Tahun, Kim Jong-un Si Pecinta Senjata 'Bikin Geger' Karena Hal Ini, Ada Apa?

Komite itu lalu merancang bendera yang terdiri dari bidang merah dengan bintang putih di tengah, dan dengan tulisan di atas bintang, serta bentuk setengah lingkaran.

Setelah melalui berbagai perdebatan, akhirnya disepakati desain yang dipakai adalah buatan William G Browne.

Tanggal 20 Mei 1775 merujuk pada Deklarasi Kemerdekaan Mecklenburg dari Britania Raya.

Kemudian, 12 April 1776 menunjuk pada penghormatan hari Halifax Resolves.

Baca Juga: Beberapa Kali Peradabannya Hampir Binasa, Inilah Kisah-kisah Keberhasilan Manusia Selamat dari Periode Terburuk dalam Sejarah Keberadaannya di Muka Bumi

Bendera itu berkibar di North Carolina sampai tahun 1885, lalu desainnya diganti lagi berkat usulan badan legislatif negara bagian.

Desain barunya seperti yang kita lihat sekarang. Bintang putih di tengah dengan huruf N emas di kiri dan C emas di kanan.

Bendera ini sempat jadi kontroversi di Deklarasi Kemerdekaan Mecklenburg, dan tidak banyak berubah sejak 1885.

Sampai sekarang hanya sedikit perubahan yang dialami bendera North Carolina, yaitu pada ukuran panjangnya dan penghapusan dua koma.

Baca Juga: FBI Menutup Kasusnya karena Nihil Petunjuk, Siapa Sangka Kisah Kaburnya Tiga Napi dari Penjara Alcatraz Kembali Menyentak Lewat Sebuah Surat yang Dikirim Setengah Abad Kemudian

Terkait demo itu sendiri, seorang perempuan dilaporkan ditembak di dada saat massa berusaha merangsek masuk gedung parlemen pada Rabu sore waktu setempat (6/1/2020).

Pemimpin serikat buruh Richard Trumka menyatakan, kerusuhan dalam demo AS ini adalah serangan terbesar terhadap demokrasi terbesar sejak Perang Saudara (1861-1865).

"Upaya kudeta hari ini (Rabu) terjadi karena selama bertahun-tahun, Trump menyebarkan racun konspirasi, kebencian, dan kebohongan ke pendukungnya," tegasnya.

Baca Juga: Buang Kewarganegaraan Yahudinya, Mantan Petinggi Parlemen Israel Protes Undang-undang yang Dulu Justru Dianggap Menjijikan oleh Warga Yahudi

(Kompas.com)

(*)

Artikel Terkait