Tanggal 16 April sampai 8 Mei 1795 merupakan masa yang sangat indah bagi Desiree dan Napoleon. Ketika itu Napoleon, 26, ada di Marseilles. Mereka berjalan-jalan dibawah terang bulan dan bahkan Desiree pernah disembunyikan di ranjang Napoleon.
Pokoknya ketika itu keduaduanya dimabuk cinta. Ketika Napoleon dipanggil tugas, mereka sangat menderita. Desiree menangis tersedu-sedu, sedangkan Napoleon sangat gelisah ketika sebelas hari lamanya tidak menerima surat Desiree.
Tapi semuanya kemudian berubah. Bounaparte menjadi Bonaparte. Napoleon kini jenderal divisi, jenderal Perancis yang mengepalai tentara di Italia. Ia terkenal dan disanjung-sanjung di Paris, di salon Madame Tallien, tempat orang-orang kelas kakap bertemu untuk bicara-bicara dan bergaul.
Di sinilah ia bertemu dengan Josephine, janda Vicomte de Beauhamais. Napoleon terpesona dan lupalah dia pada Desiree Clary, puteri pedagang sutera dari Marseilles.
Baca juga: Makanan Kaleng yang Kita Konsumsi Saat Ini Berasal Dari Sayembara Napoleon Bonaparte
Untuk memutuskan hubungannya, ia melakukan tindakan yang sama sekali tidak anggun. "Kalau ibumu dan kakakmu Nicolas tidak menyetujui pernikahan kita, saya lebih suka memutuskan saja semua hubungan denganmu", tulis Napoleon.
Tanggal 7 Maret 1796, jenderal baru ini menikah dengan "janda Beauharnais".
"Kau sekarang sudah menikah", tulis Desiree dalam suratnya yang terakhir pada "tunangannya". "Kenyataan ini seakan-akan membunuh saya. Kau akan melihat bahwa saya tetap setia pada janji kita dan bahwa saya tidak akan bertunangan dengan orang lain, saya tidak akan menikah ".
Prajuritnya ditolak
Sekarang kita kembali ke tahun 1790, yaitu beberapa tahun sebelum percintaan ini terjadi. Ketika itu rumah saudagar Francois Clary yang kaya-raya diketuk oleh seorang sersan yang membawa kartu menginap.
Rupanya waktu itu rumah-rumah orang sipil diharuskan menerima serdadu-serdadu untuk menginap. Monsieur Clary merasa terhina bahwa yang disuruh menginap di rumahnya seorang prajurit, bukan perwira.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR