Tapi ia menyambut tamunya dengan ramah, hanya saja ia meminta sang sersan pergi lagi membawa surat Clary kepada kolonelnya.
Sersan yang ditolak itu namanya Jean-Baptiste Bernadotte. Clary pasti tidak pernah menyangka bahwa Bernadotte pada suatu hari menjadi jenderal dan menikah dengan Desiree, bahkan menjadi raja Swedia dan Norwegia sekaligus.
Delapan tahun sesudah ditolak dari rumah Clary, Bernadotte yang tingginya 5 kaki 5 inci 9 setrip itu berhasil membuat Desiree melupakan cintanya kepada Bonaparte.
Ketika masih sersan, ia dijuluki Sergent Bellejambe (si Tungkai Indah). Kulitnya coklat terbakar matahari dan rambutnya hitam.
Ketika jamannya orang Perancis meneriakkan: Liberte, Egalite, Vive la Republique! (Kebebasan, Persamaan, Hidup Republik) maka Bernadotte ada di pihak Republik.
Untung ia tidak ikut-ikutan menyuruh dadanya ditatu dengan tulisan "Mort aux rois"! (Mampuslah raja-raja) sebab kemana tulisan itu mesti disembunyikan ketika menandatangani "sumpah kebencian terhadap kerajaan" di Toul.
Bernadotte, sudah menjadi jenderal dan diplomat ketika menikah dengan Desiree tanggal 17 Agustus 1798. Sebelas bulan kemudian lahir puteranya yang diberi nama Oscar. Nama Norwegia.
Nama itu diberikan bukan karena sudah meramalkan dirinya menjadi raja Norwegia, melainkan karena Napoleon sedang mengagumi sanjak-sanjak Ossian dan Napoleon diminta jadi bapak permandian anak itu. Napoleonlah yang memberi nama.
Ketika itu Desiree sudah 4 tahun tidak bertemu dengan Napoleon yang pernah ia kagumi, ia cintai tetapi yang meninggalkannya. Napoleon waktu itu belum menjadi kaisar, baru menjadi jenderal yang malang.
Ia berada di Mesir, dikepung orang-orang Turki dan dikibuli oleh isterinya. Bernadotte menjadi Menteri Peperangan. Mengapa Desiree memilih Napoleon untuk jadi bapak permandian puteranya?
Baca juga: Dari Organ Intim Dicuri Hingga Kisah Cinta Tragis, Inilah 10 Fakta Kehidupan Napoleon Bonaparte
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR