Bagaimana Desiree? Ia sama sekali masabodoh menerima kenyataan bahwa dirinya diangkat menjadi "Princesse royale" (puteri kerajaan) Swedia. Julie, kakaknya yang menikah dengan Joseph Napoleon pernah menjadi ratu Naples dan kini jadi ratu Spanyol. Bukankah Desiree juga pernah menjadi Puteri dari Pontecorvo?
Baginya gelar-gelar seperti itu dianggap biasa saja. Apalagi Napoleon sedang royal membagi-bagi tahta kepada saudara-saudaranya: Joseph mendapat tahta Spanyol, Louis menjadi raja Belanda, Jerome raja Wesphalia.
Bernadotte bukan menjdapat tahta dari Napoleon, tetapi tahtanya paling awet. Keturunannya masih duduk di tahta sampai sekarang yaitu raja Carl XVI Gustav, suami Silvia Sommerlath.
Bernadotte benar-benar bermaksud untuk menjadi calon raja yang baik. Tindakan pertama yang ia lakukan ialah meminta raja Charles XIII dari Swedia untuk mengadopsinya.
Bernadotte menjadi Pangeran Charles-Jean. Walaupun ia tidak pemah bisa berbahasa Swedia, tapi Charles-Jean menunjukkan bahwa ia bukan lagi orang Perancis, melainkan orang Swedia.
Ratu Swedia, ibu angkat pangeran Charles-Jean merasa sangat beruntung mempunyai anak angkat seperti ini. Penghargaan dan cinta kasihnya kepada calon raja Swedia ini bertambah ketika pangeran bersama-sama dengan Sekutu (Inggeris dkk) mengangkat senjata melawan Napoleon.
Sebaliknya terjadi dengan Desiree. Ia tidak betah di Swedia. Tapi rupanya ia punya andil juga bagi Swedia, karena tahun 1814 dari Paris ia menulis surat kepada suaminya dan memberitahukan dengan persis gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Napoleon dan kekuatan tentara Perancis!
Ketika Napoleon dipukul jatuh di Waterloo, Desiree masih ada di Perancis. Ketika Napoleon sudah dibuang ke Pulau St. Helene, Desiree masih juga ada di Perancis.
Tiga tahun kemudian, pada tahun 1818 raja Swedia meninggal. Bernadotte atau sekarang Pangeran Charles-Jean, naik tahta dengan nama Charles XIV. Hal ini tidak membuat Desiree – sekarang ratu Swedia — lebih betah di Swedia.
Suaminya memohon dengan sangat agar ia datang ke Swedia dan menetap di sana, tapi Desiree rupanya bukan ratu yang baik. Ia menolak. Pada saat itu ia sedang tergila-gila pada Menteri Luar Negeri Perancis, Due de Richelieu.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR