Organisasi itu adalah “Gerakan perlawanan". Bekerja sama dengan penduduk sipil mereka mempublikasikan kekejaman-kekejaman SS (Nazi) kedunia luar, baik dengan surat-surat rahasia atau cara-cara lain.
Baca juga:Francine Christophe, Penyintas Holocaust yang Mengenang Banyaknya Kebaikan di Kamp Konsentrasi Nazi
Diantara surat-surat itu ada yang berbunji: “meskipun dalam siksaan dan kungkungan kamp yang mengerikan, kami tetap bersemangat untuk bebas. Kami tetap punya semangat perjuangan untuk kebenaran politik kami, Kami menuntut juga adanya perlakuan didalam kamp yang sesuai dengan hak-hak azazi manusia".
Ada juga tuntutan terhadap Palang Merah Internasional tentang perlakuan-perlakukan kejam itu, dan juga ada usaha penyebaran berita-berita tersebut melalui berbagai mass media.
Pengiriman berita keluar dengan macam-macam kode, dan dimasukan dalam berbagai objek yang tidak mencurigakan misalnya: dalam guliungan sigaret, didalam lilin, kunci dan cara ini dilakukan pada waktu bertugas keluar atau waktu akan pulang kekamp.
Bahkan pernah terjadi berita yang menggegerkan pihak nazi sendiri dan dunia Iuar, yaitu adanya atrosius kriminal list yang berhasil dikirim sampai London dan dipublikasikan. Hal ini. Berhasil dilakukan oleh tawanan yang dipekerjakan sebagai clerk kantor kamp.
Dia juga sering mengutip dokumen-dokumen Nazi dan juga rencana-rencana tindakan kekejamannya.
Baca juga: Buchenwald, Kamp Konsentrasi Nazi yang Kini Menjadi Tempat Penampungan Pengungsi
Untuk membangkitkan semangat perlawanan sering diadakan rapat-rapat gelap dalam sel dibawah tanah.
Tawanan berontak
Sejak SS menggunakan tawanan di krematorium yang berarti mereka diharuskan membinasakan rekan sesama tawanan, maka sebagai reaksinya mereka mulai mengorganisir suatu pemberontakan.
Pada suatu hari krematorium III dan IV dibakar olen organisasi ini. Tapi sayang tindakan ini dilaksamakan lebih cepat dari rencana, sehingga tidak dapat berhasil 100%. Sifat berani dan kepahlawanan ini segera menjadi contoh bagi tawanan lain dan menyebabkan timbulnya semangat perlawanan terhadap kekejaman Nazi didalam kamp.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR