(Baca juga: Baru Difungsikan untuk Bayi Kambing, Rahim Buatan Ini Diharapkan Bisa Atasi Persoalan Bayi Prematur pada Manusia)
Tanda kehidupan juga terlihat saat warna tubuh bayi berubah dari biru menjadi kemerahan, dan ia benar-benar bergerak dan bernapas.
Saat usianya dua tahun, anak Stensrud itu memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibanding teman-temannya dan meraih nilai rata-rata untuk anak sekitar 20 bulan pada tes Bayley III.
Tes tersebut dimaksudkan untuk mengukur perkembangan anak sampai usia tiga tahun, menilai kemampuan kognitif, motorik dan bahasa.
Namun tidak ada masalah dalam semuanya itu termasuk pengelihatan, pendengaran dan fungsi otak. Ia hidup sudah selayaknya anak normal.
Secara keseluruhan, telah terjadi peningkatan kelangsungan hidup untuk bayi prematur. Penelitian ini dipimpin oleh Younge dan diterbitkan di New England Journal of Medicine.
Dijelaskan bahwa presentase bayi yang lahir pada usia kehamilan 22 minggu sampai 24 minggu, berhasil bertahan hidup sebanyak 30% sekitar tahun 2000. Pada tahun 2011, ketahanan hidup bayi prematur meningkat menjadi 36% di seluruh Amerika Serikat.
Selain itu, juga diteliti mengenai perkembangan syaraf yang meningkat dari 16% menjadi 20%.
Meski demikian, mencegah kelahiran prematur sangat penting.
(Baca juga: Popok Mini Khusus Bayi Prematur: Semakin Kecil Ukurannya, Semakin Vital Fungsinya)
Satu titik balik bagi dunia medis memahami kelahiran prematur terjadi pada tahun 1963 dimana putra John F. Kennedy dan Jacqueline Kennedy lahir pada usia 34 minggu dan meninggal dalam hitungan hari.
Ahmad menuturkan, sejak saat itu dunia kedokteran mengalami perbaikan dalam perawatan untuk mendukung bayi-bayi kelahiran prematur supaya bisa bertahan hidup dan berkembang selayaknya bayi normal.
Dalam kasus Stensrud, ia berharap supaya putrinya dapat menjadi inspirasi bagi dunia.
Dia tidak setuju untuk menceritakan kisahnya demi dirinya atau putrinya, namun ia bercerita untuk seluruh orang tua yang membutuhkannya.
Nama dan foto terbaru dari putri Stensrud sengaja tidak dipublikasikan sesuai permintaan Stensrud dan menjaga privasi keluarganya.
(Natalia Mandiriani)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR