Stensrud tidak banyak bercerita kepada orang-orang, namun ketika ia menyampaikan kisahnya banyak yang takjub.
(Baca juga: Layaknya Wisuda, Setiap Bayi Prematur yang akan Tinggalkan Rumah Sakit Ini Diberi Topi ‘Kelulusan’)
Ia berharap ketika ada ibu lain mencari referensi kisah yang sama, mereka dapat menemukan kisah putrinya yang kini sudah berusia tiga tahun.
Persalinan Stensrud terjadi sangat dini karena air ketubannya pecah dan ada infeksi pada membran plasenta yang disebut chorioamnionitis.
Waktu Ahmad dan tim dokter tiba di ruang persalinan, mereka seolah tidak memiliki harapan untuk menyelamatkan jabang bayi.
“Ibunya meminta agar kami melakukan segalanya untuk putrinya, meski begitu kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa bayi tersebut akan selamat,” kata Ahmad.
Stensrud dan bayinya langsung mendapat perawatan berkepanjangan di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Putrinya tidak dipulangkan sejak 126 hari setelah kelahiran.
Tim dokter sungguh tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan.
Mereka menempatkan bayi itu di bawah pemanas, mendengarkan detak jantungnya yang tak diduga bisa berdetak.
Bayi tersebut segera diberikan tabung pernapasan dan oksigen, detak jantungnya semakin kuat.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR