Korban pun mulai berjatuhan akibat serangan pasukan Brown yang cukup terlatih itu.
Upaya Brown dan pasukannya untuk menghapuskan perbudakan melalui cara-cara kekerasan berlangsung hingga tahun 1859.
Sejumlah aksi kekerasan pasukan Brown yang cukup mengguncang kalangan kulit putih antara lain, serangan yang mengakibatkan pembantaian sekitar 29 orang dalam Battle of Osawatomie (Kansas), serangan yang mengakibatkan lima orang kulit putih tewas di Virginia, upaya untuk merebut senjata di kawasan Harpes Ferry (Virginia) dan lainnya.
Serangan ke Harpes Ferry merupakan serangan yang terhitung gagal tapi menjadi berita yang menggemparkan.
Serangan itu akhirnya memicu militer AS untuk melancarkan tindakan. Pada bulan Desember 1859, petualangan antiperbudakan John Brown berakhir.
Pasukan marinir AS di bawah pimpinnan Kolonel Robert E Lee meringkusnya dan setelah diadili, Brown dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung.
Serangan pasukan Brown di Harpers Ferry benar-benar mengguncang kawasan selatan dan di kemudian hari ternyata menjadi salah satu pemcu pemisahan diri sejumlah wilayah selatan dan meletusnya Perang Saudara AS.
Perang Saudara AS akhirnya dimenangkan oleh pihak Utara (Union) yang anti perbudakan dan sekaligus sebagai deklarasi penghapusan perbudakan di AS.
Tapi efek Perang Saudara itu bahkan terus berpengaruh hingga saat ini berupa bentrokan antara warga kult putih dan kulit hitam AS yang masih kerap terjadi.
Terutana bentrokan yang dipicu oleh masalah diskriminasi akibat perbedaan warna kulit.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR