Saat itu, gerakan serentak terjadi di sembilan kota termasuk di antaranya di Batam, Pekanbaru, Mojokerto, Bandung, dan Jakarta dengan pengiriman 25 paket bom.
“Yang beda, modelnya antara dulu dan sekarang,” katanya.
Dalam kejadian ini, menurut Ali Fauzi, polisi tidak berarti kecolongan.
Baca juga: Pantas Banyak Digunakan Teroris, Ternyata Bom Paku Punya 'Daya Mematikan' Sekuat Ini!
Karena pada dasarnya polisi tahu akan ada balasan, hanya tidak diketahui pasti kapan dan dimana akan terjadi.
Negara mana pun bisa mengalami kejadian seperti ini, termasuk di Amerika Serikat.
Jika kelompok teroris mendapat tekanan, maka yang di bawah akan bergerak.
“Mungkin polisi tahu, tapi di mana dan kapan,” katanya.
Kelompok pengebom ini, menurutnya tidak masuk dalam perakit bom besar. Kalaupun ada kebakaran itu hanya efek samping.
Bukan karena efek residunya. Yang muncul api dan terbakar itu ban, tangki bensin dan lainnya.
Sedangkan asap yang membumbung tinggi itu juga akibat efek samping benda-benda seperti ban yang terbakar.
Asap tinggi itu bukan efek residu, makanya warna asapnya hitam bukan putih.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR