Dia pun berhak mengatur semua urusan adik-adiknya.
Kartini juga mulai menempati kamar sang kakak Soelastri yang jauh lebih luas dari kamarnya.
Dia lalu mengajak dua adiknya, Roekmini dan Kardinah untuk tinggal satu kamar.
Saat bersama, tiga bersaudara tersebut menyalurkan kegemarannya mulai melukis, main piano hingga ketrampilan tangan.
Kartini juga menularkan kebiasaan membaca ke adik-adiknya.
Mereka membaca surat kabar De Locomatief sehingga tahu perkembangan yang terjadi di Hindia Belanda atau Eropa.
Pada 1896, ayahnya mengajak Kartini dan adik-adiknya untuk perjalanan dinas ke Kedungpenjalin menghadiri penahbisan pendata.
Dia menceritakan kisah tersebut melalui surat ke Stella.
“Alhamdulillah! Alhamdulillah! Saya boleh meninggalkan penjara saya sebagai orang bebas," tulis Kartini.
Sejak aturan pingitan dilonggarkan, Kartini dan dua adiknya diperkenankan kembali mengunjungi rumah Nyonya Ovink Sore secara rutin.
Nyonya Ovingk juga sering mengajak tiga saudara tersebut pergi menghadiri pesta keluarga Belanda.
Hal tersebut dicermati secara baik oleh sang ayah.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR