Mulanya, petugas curiga terhadap pengiriman bahan pembuatan narkoba.
Bahan itu masuk ke Indonesia secara bertahap selama Januari hingga April 2024 melalui Bandara Soekarno Hatta, dan hendak dikirim ke Kota Semarang.
Usai mengetahui hal itu, Dittipidnarkoba melakukan penyelidikan, hingga kemudian berujung temuan rumah produksi narkoba di Semarang.
"Hasilnya ada pembuatan home industri sabu dan happy water. Modusnya sama dengan di Thailand, yakni kemasan saset 'Ducati' (kemasan hitam) dan 'Ferrari' (kemasan merah)," ungkapnya, Rabu.
Dalam penggerebekan itu, polisi menangkap dua "koki" atau peracik narkoba berinisial PR dan F.
Keduanya merupakan warga Bogor, Jawa Barat.
Ribuan saset happy water ditemukan di pabrik narkoba Semarang
Terdapat 1.000 saset "Ducati", 1.000 saset "Ferrari", dan sabu-sabu sebanyak tiga kilogram pada penggerebekan tersebut.
Barang-barang itu belum sempat dipasarkan.
Nantinya, pelaku hendak mengedarkan narkoba happy watter ke sejumlah kota, antara lain Jakarta, Bandung, Makassar.
"Happy water yang diungkap di Semarang berbeda dengan Yogyakarta. Malah cenderung sama dengan produksi Thailand," tutur Mukti.
Narkoba happy water yang diproduksi di Semarang ini menyerupai ekstasi.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR