Al-Asyʿari terkenal karena mengambil posisi di antara dua madzhab teologi yang sudah ada, yakni Atsariyah dan Mu'tazilah.
Dia membangun jalan tengah di antara paham tradisionalis Atsariyah yang menolak rasionalitas dan paham progresif Mu'tazilah yang mengedepankan rasionalitas.
Pada satu sisi paham tradisionalis menekankan arti literal dari naskh al-Qur'an dan Hadis serta menolak ilmu kalam (teologi dialektis), di sisi lain paham progresif yang melulu mengandalkan rasionalitas dalam perkara teologis dan menganggap al-Quran sebagai makhluk.
Ajaran Abu al-Hasan al-Asyʿari akhirnya menjadi madzhab teologi paling dominan di dunia Sunni, namun pemikirannya tidak diterima di dunia Syiah.
Setelah keluar dari meninggalkan mazhab Mu'tazilah, lalu bergabung dengan para teolog tradisionalis, al-Asy'ari merumuskan teologi Islam Sunni melalui ilmu kalam, mengikuti jejak Ibnu Kullab satu abad sebelumnya.
Dalam hal ini, dia diikuti oleh sejumlah besar ulama Islam Sunni terkemuka, banyak di antaranya berasal dari mazhab hukum Syafi'i.
Yang paling terkenal di antaranya adalah Abul-Hassan Al-Bahili, Abu Bakar al-Baqillani, al-Juwaini, ar-Razi dan al-Ghazali.
Dengan demikian mazhab al-Asy'ari, bersama dengan Maturidi, menjadi mazhab utama yang mencerminkan keyakinan Sunnah.
Dia juga diketahui pernah menjadi guru dari ulama sufi, Ibnu Khafif.
2. Imam Malik
Imam Malik adalah pakar ilmu fikih dan hadis yang mendirikan Mazhab Maliki.
Hal itu menjadikannya sebagai satu dari empat imam mazhab terbesar dalam Islam.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR