Sistem kerja PLTP pada prinsipnya sama dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yaitu memanfaatkan panas untuk memutar turbin sehingga menghasilkan listrik.
Yang membedakan PLTP dan PLPU adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi memanfaatkan fluida thermal dari sumber panas bumi untuk memutar turbin.
Turbin ini kemudian memutar generator sehingga menghasilkan listrik.
Untuk bisa mendapatkan fluida thermal, terlebih dulu harus mengebor sumur produksi panas bumi di lokasi yang memiliki potensi energi panas bumi.
Kedalaman pengeboran biasanya 1.500 sampai 2.500 meter, sebagaimana dilansir dari situs web Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dengan kedalaman itu, fluida thermal dalam PLTP tidak berasal dari air permukaan, melainkan berasal dari sumur panas bumi, sehingga tidak menganggu sumber air untuk masyarakat.
Setelah mengebor, fluida termal yang ada di dalam sumur panas bumi dialirkan untuk menggerakkan turbin lalu memutar generator.
Setelah dialirkan untuk memutar turbin, fluida thermal ini tidak langsung dibuang begitu saja, tapi dimasukkan lagi ke dalam bumi melalui sumur reinjeksi.
Fungsi dialirkannya kembali fluida thermal ke dalam bumi adalah untuk menjaga keseimbangan fluida dan panas sehingga sistem panas bumi terus berkelanjutan.
Untuk diketahui, energi panas bumi adalah salah satu jenis energi terbarukan yang ketersediannya berlanjut di alam.
Energi panas bumi terbentuk oleh proses-proses geologi yang telah dan sedang berlangsung sepanjang jalur vulkanik.
Fluida dalam energi panas bumi disebut sebagai fluida thermal yang memiliki suhu antara 240 derajat celsius hingga 310 derajat celsius.
Energi panas bumi adalah salah satu jenis energi terbarukan yang pemanfaatannya terus dikembangkan di berbagai negara.
Energi panas bumi memiliki beberapa karakteristik yaitu:
- Sumber energi bersih, ramah lingkungan, dan keberlanjutan
- Tidak dapat diekspor, hanya dapat digunakan untuk konsumsi dalam negeri
- Bebas dari risiko kenaikan atau fluktuas bahan bakar fosil
- Tidak tergantung cuaca, supplier, dan ketersediaan fasilitas pengangkutan dan bongkar muat dalam pasokan bahan bakar
- Tidak memerlukan lahan yang luas
Begitulah jawaban atas pertanyaan bagaimana cara memanfaatkan panas bumi sebagai energi terbarukan, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Hebat, Sudah Lebih dari 300 Hari Kosta Rika Menghasilkan 100% Listriknya Lewat Energi Bersih
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR