Berdasarkan asas ini, diupayakan status kewarganegaraan suami dan istri adalah sama atau satu.
* Asas Persamaan Derajat
Asas ini adalah asas kewargnegaraan yang didasarkan pada pemikiran bahwa perkawinan tidak mengubah status kewarganegaraan.
Baik suami maupun istri memiliki hak yang sama untuk menentukan sendiri kewarganegaraannya. Mereka dapat memiliki kewarganegaraan yang berbeda seperti sebelum adanya perkawinan.
Asas Kewarganegaraan di Indonesia
Asas kewargenagaraan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006. Berdasarkan UU tersebut, asas kewarganegaraan yang diterapkan di Indonesia adalah:
* Asas Ius Sanguinis: Asas yang menentukan kewarganegaraan berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat ia lahir.
* Asas Ius Soli secara Terbatas: Asas yang menentukan kewarganegaraan berdasarkan negara tempat kelahiran. Diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
* Asas Kewarganegaraan Tunggal: Asas yang menentukan hanya satu kewarganegaraan bagi setiap orang.
* Asas Kewarganegaraan ganda terbatas: Asas yang menentukan kewaraganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan sesuai Undang-Undang.
Asas kewarganegaraan yang beragam di setiap negara dapat menimbulkan masalah, termasuk yang dialami oleh Indonesia.
Baca Juga: Tiga Pelaksanaan Kewajiban Pelajar Sebagai Warga Sekolah Kepada Teman, Guru, dan Lingkungan Sekolah
Masalah kewarganegaraan tersebut adalah:
* Apatride: Orang yang tidak memiliki kewarganegaraan.
* Bipatride: Orang yang memiliki dua kewarganegaraan atau rangkap.
* Multipatride: Orang yang memiliki kewarganegaraan lebih dari dua.
Demikianlah penjelasan tentang bagaimana asas penentuan status kewarganegaraan di Indonesia dan perbandingannya dengan asas kewarganegaraan di negara lain.
Semoga artikel ini dapat memberikan Anda wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Gotong Royong Fisik dan Nonfisik?
KOMENTAR