Ketika Melihat Perilaku Masyarakat yang Tidak Melaksanakan Kewajibannya, Apa yang akan Dilakukan Secara Damai?

Ade S

Editor

Ilustrasi. Ketika melihat perilaku masyarakat yang tidak melaksanakan kewajibannya, apa yang akan dilakukan secara damai? Temukan jawabannya di sini.
Ilustrasi. Ketika melihat perilaku masyarakat yang tidak melaksanakan kewajibannya, apa yang akan dilakukan secara damai? Temukan jawabannya di sini.

Intisari-Online.com -Apakah Anda pernah merasa kesal ketika melihat orang-orang yang tidak membuang sampah pada tempatnya, tidak mengenakan masker di tempat umum, atau tidak membayar pajak tepat waktu? Jika ya, maka Anda tidak sendirian.

Banyak orang yang mengalami dilema serupa ketika melihat perilaku masyarakat yang tidak melaksanakan kewajibannya.

Lalu, apa yang akan dilakukan secara damai untuk mengatasinya?

Simak artikel berikut ini untuk menemukan jawabannya secara lengkap.

Mengapa Perilaku Masyarakat yang Tidak Melaksanakan Kewajibannya Merugikan?

Perilaku masyarakat yang tidak melaksanakan kewajibannya adalah perilaku yang melanggar norma, hukum, atau aturan yang berlaku di masyarakat, baik secara sengaja maupun tidak.

Contoh perilaku tersebut antara lain adalah tidak membayar pajak, tidak menjaga kebersihan lingkungan, tidak menghormati hak dan kewajiban orang lain, tidak mengikuti protokol kesehatan, dan sebagainya.

Perilaku tersebut merugikan karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

Berikut ini contohnya:

* Tidak membayar pajak dapat mengurangi pendapatan negara yang digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

* Tidak menjaga kebersihan lingkungan dapat menyebabkan pencemaran dan penyakit.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Gotong Royong Fisik dan Nonfisik?

* Tidak menghormati hak dan kewajiban orang lain dapat menimbulkan konflik dan ketidakharmonisan.

* Tidak mengikuti protokol kesehatan dapat meningkatkan risiko penularan dan penyebaran virus.

Oleh karena itu, perilaku masyarakat yang tidak melaksanakan kewajibannya harus dihindari dan diperbaiki.

Bagaimana Cara Bersikap Damai Ketika Melihat Perilaku Masyarakat yang Tidak Melaksanakan Kewajibannya?

Ketika melihat perilaku masyarakat yang tidak melaksanakan kewajibannya, kita mungkin merasa marah, kecewa, atau frustrasi.

Namun, kita tidak boleh bersikap emosional, agresif, atau provokatif.

Kita harus bersikap damai, bijaksana, dan konstruktif.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan secara damai ketika melihat perilaku masyarakat yang tidak melaksanakan kewajibannya:

- Memberikan contoh yang baik.

Kita harus menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kewajiban kita sebagai warga negara dan anggota masyarakat.

Kita harus membayar pajak, menjaga kebersihan, menghormati hak orang lain, dan mengikuti protokol kesehatan.

Baca Juga: Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Usaha Koperasi Siswa di Sekolah

Dengan begitu, kita bisa menjadi teladan dan inspirasi bagi orang lain.

- Memberikan edukasi yang tepat.

Kita harus memberikan informasi yang benar, jelas, dan mudah dipahami tentang pentingnya melaksanakan kewajiban.

Kita harus menjelaskan dampak positif dan negatif dari perilaku yang kita harapkan dan yang kita hindari.

Selain itu, kita juga harus menggunakan media yang sesuai, seperti poster, brosur, video, atau sosial media.

- Memberikan sanksi yang adil.

Kita harus mendukung penerapan sanksi yang adil bagi orang-orang yang tidak melaksanakan kewajibannya.

Selain itu, kita harus menghormati otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, polisi, atau pengadilansekaligus mengikuti prosedur yang berlaku, seperti melapor, memberi bukti, atau bersaksi.

Kita harus menghargai hak asasi manusia, seperti hak untuk didengar, hak untuk mendapat pembelaan, atau hak untuk mendapat keadilan.

Dengan melakukan cara-cara di atas, kita bisa bersikap damai ketika melihat perilaku masyarakat yang tidak melaksanakan kewajibannya.

Kita bisa berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik, lebih bersih, lebih sehat, dan lebih harmonis.

Baca Juga: Tahan Hadapi Krisis Moneter 1998, Bagaimana Upaya untuk Tetap Memberdayakan Sektor UMKM?

Artikel Terkait