Bagaimana Cara Agar Kita Menjadi Warga Masyarakat yang Pelaksanaan Hak dan Kewajibannya Seimbang?

Ade S

Editor

Ilustrasi. Artikel ini menjelaskan bagaimana cara agar kita menjadi warga masyarakat yang pelaksanaan hak dan kewajibannya seimbang.
Ilustrasi. Artikel ini menjelaskan bagaimana cara agar kita menjadi warga masyarakat yang pelaksanaan hak dan kewajibannya seimbang.

Intisari-Online.com -Apakah Anda pernah merasa hak Anda dilanggar oleh orang lain?

Atau apakah Anda pernah menolak melakukan kewajiban Anda sebagai warga masyarakat?

Jika ya, maka Anda perlu mengetahui bagaimana cara agar kita menjadi warga masyarakat yang pelaksanaan hak dan kewajibannya seimbang.

Hak dan kewajiban adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Hak adalah sesuatu yang harus diberikan atau diterima oleh seseorang.

Sementara kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan atau dipenuhi oleh seseorang.

Namun, hak dan kewajiban tidak bisa dijalankan secara sembarangan.

Kita harus memiliki sikap tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan hak dan kewajiban kita.

Tanpa sikap tanggung jawab, kita akan mengalami ketidakadilan dan ketimpangan dalam kehidupan sosial.

Lalu, apa itu tanggung jawab? Dan bagaimana cara kita menunjukkan sikap tanggung jawab dalam pelaksanaan hak dan kewajiban kita?

Mari kita simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Gotong Royong Fisik dan Nonfisik?

Tanggung Jawab dalam Pelaksanaan Hak dan Kewajiban

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanggung jawab adalah kondisi wajib menanggung sesuatu.

Dalam konteks hak dan kewajiban, tanggung jawab berarti kita harus siap menanggung akibat dari pelaksanaan hak dan kewajiban kita.

Jika ada kesalahan atau kekurangan, kita harus mau memperbaiki dan mempertanggungjawabkannya.

Sikap tanggung jawab sangat penting dalam pelaksanaan hak dan kewajiban.

Menurut Tasum dan Rani Apriani dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2019), seperti dilansir dariKompas.com, sikap tanggung jawab bisa mencegah terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.

Pelanggaran hak adalah tindakan yang merampas atau mengurangi hak seseorang tanpa alasan yang sah.

Sementara pengingkaran kewajiban adalah tindakan yang menolak atau mengabaikan kewajiban seseorang tanpa alasan yang sah.

Kedua tindakan ini akan merusak harmoni dan kesejahteraan sosial.

Hak seseorang akan direbut, padahal ia sudah melakukan kewajibannya. Atau orang lain akan menolak melakukan kewajibannya, padahal ia selalu menginginkan haknya.

Oleh karena itu, kita harus memiliki sikap tanggung jawab yang tinggi dalam pelaksanaan hak dan kewajiban kita.

Baca Juga: Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Usaha Koperasi Siswa di Sekolah

Kita harus menjalankan kewajiban kita dengan sungguh-sungguh sebelum menikmati hak kita.

Kita juga harus menghormati dan menghargai hak orang lain, tanpa merampas atau menguranginya.

Cara Menunjukkan Sikap Tanggung Jawab dalam Pelaksanaan Hak dan Kewajiban

Lalu, bagaimana cara agar kita menjadi warga masyarakat yang pelaksanaan hak dan kewajibannya seimbang? Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan:

- Mengetahui dan memahami hak dan kewajiban kita sebagai warga masyarakat.

Kita bisa membaca dan mempelajari undang-undang, peraturan, norma, dan nilai yang berlaku di masyarakat kita.

Kita juga bisa mengikuti pendidikan kewarganegaraan yang diselenggarakan oleh sekolah, pemerintah, atau organisasi masyarakat.

- Menjalankan kewajiban kita dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu.

Kita harus melakukan kewajiban kita dengan sebaik-baiknya, tanpa menunda-nunda atau mencari alasan.

Misalnya, kita harus membayar pajak, mematuhi peraturan lalu lintas, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghormati orang tua dan guru.

- Menuntut hak kita dengan bijak dan sesuai prosedur.

Kita harus mengetahui dan memanfaatkan hak kita dengan cara yang benar, tanpa melanggar hak orang lain atau merugikan diri sendiri.

Misalnya, kita harus memilih pemimpin yang berkualitas, mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, menyampaikan pendapat yang konstruktif, dan mendapatkan perlindungan hukum yang adil.

- Menerima dan menghargai hak orang lain dengan sopan dan adil.

Kita harus mengakui dan menghormati hak orang lain, tanpa merampas, mengurangi, atau mendiskriminasikannya.

Misalnya, kita harus menghargai kebebasan beragama, berpendapat, dan berserikat orang lain, tanpa mengganggu, mengancam, atau memaksa mereka.

- Memperbaiki dan mempertanggungjawabkan kesalahan atau kekurangan dalam pelaksanaan hak dan kewajiban.

Kita harus mau mengakui dan meminta maaf jika kita melakukan kesalahan atau kekurangan dalam pelaksanaan hak dan kewajiban kita.

Kita juga harus mau memperbaiki dan mempertanggungjawabkan kesalahan atau kekurangan tersebut, baik secara moral, materi, atau hukum.

Demikianlah artikeltentang bagaimana cara agar kita menjadi warga masyarakat yang pelaksanaan hak dan kewajibannya seimbang.

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi kita semua.

Baca Juga: Tahan Hadapi Krisis Moneter 1998, Bagaimana Upaya untuk Tetap Memberdayakan Sektor UMKM?

Artikel Terkait