Pangeran Surowiyoto ditemukan tewas di sungai, sehingga ia mendapat julukan Pangeran Sekar Seda ing Lepen (Putra Mahkota yang Meninggal di Sungai).
Setelah Sultan Trenggono tiada, Sunan Prawoto meneruskan takhta kerajaan dengan gelar Raden Mukmin.
Namun, Arya Penangsang, anak Pangeran Surowiyoto, tidak rela dengan hal ini.
Apalagi, Sunan Prawoto lebih fokus sebagai ahli agama daripada sebagai pemimpin Kerajaan Demak.
Akibatnya, banyak daerah kekuasaan Kerajaan Demak yang memisahkan diri, yang menyebabkan kerajaan melemah dan pemberontakan dari Arya Penangsang yang merasa berhak menjadi raja.
Runtuhnya Kerajaan Demak
Pada 1547, Arya Penangsang berhasil menggulingkan Sunan Prawoto dari tahta Demak.
Namun, rakyat Demak tidak menerima kedudukan Arya Penangsang, sehingga terjadi kekisruhan.
Kekisruhan berakhir setelah Arya Penangsang dikalahkan oleh Jaka Tingkir, menantu Sultan Trenggono.
Jaka Tingkir adalah komandan pasukan Kerajaan Demak yang dijadikan Adipati Pajang dan menikahi putri Sultan Trenggono yang bernama Ratu Mas Cempaka.
Setelah perang saudara usai, Jaka Tingkir secara otomatis menjadi pewaris takhta Kerajaan Demak.
Baca Juga: Apa yang Menjadi Penyebab Berdirinya Kerajaan Demak oleh Raden Patah?
KOMENTAR