BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
BMKG juga mengingatkan agar masyarakat selalu siap menghadapi potensi gempa bumi dengan memperhatikan aspek mitigasi, kesiapsiagaan, dan penanggulangan bencana.
Selain sesar Lembang, wilayah Bandung dan sekitarnya juga dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu yang berada di sebelah utara kota.
Gunung ini merupakan gunung berapi aktif yang terakhir meletus pada tahun 2019.
Letusan gunung ini dapat memicu gempa bumi vulkanik yang terjadi akibat pergerakan magma atau gas di dalam gunung.
Gempa bumi vulkanik biasanya berkekuatan rendah hingga sedang dan hanya terasa di sekitar gunung berapi.
Namun, gempa bumi vulkanik juga dapat menjadi tanda adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang dapat berujung pada letusan.
Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu harus selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Untuk mengurangi dampak gempa bumi, baik yang disebabkan oleh sesar maupun vulkanik, masyarakat harus membangun rumah yang tahan gempa dengan menggunakan bahan dan konstruksi yang kuat.
Selain itu, masyarakat juga harus menyiapkan perlengkapan darurat seperti obat-obatan, air bersih, makanan, senter, dan radio.
Masyarakat juga harus mengetahui jalur evakuasi dan tempat penampungan yang aman jika terjadi gempa bumi yang merusak.
Gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak dapat diprediksi dengan pasti.
Baca Juga: Astaga Ada Gempa Guncang Tanimbar Berkekuatan 5,2 M, Ini Penyebab dan Lempengan Gempa di Sekitar
Namun, dengan memahami penyebab dan karakteristik gempa bumi, masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman bencana.
Dengan demikian, masyarakat dapat mengurangi risiko kerugian jiwa dan materi akibat gempa bumi.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR