Astaga Ada Gempa Guncang Tanimbar Berkekuatan 5,2 M, Ini Penyebab dan Lempengan Gempa di Sekitar

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Gempa bumi guncang Tanimbar dengan kekuatan 5,2 M.
Ilustrasi - Gempa bumi guncang Tanimbar dengan kekuatan 5,2 M.

Intisari-online.com -Tanimbar, sebuah kepulauan di Provinsi Maluku, kembali diguncang oleh gempa bumi pada hari Selasa, 14 November 2023.

Gempa bumi tersebut berkekuatan magnitudo 5,2 dan terjadi pada pukul 14.25 WIB.

Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,15° LS dan 129,96° BT, atau sekitar 255 km arah barat laut dari Tanimbar, pada kedalaman 45 km.

Gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Apa penyebab gempa bumi ini?

Jawabannya terkait dengan posisi geografis Tanimbar yang berada di daerah pertemuan antara tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bergerak ke arah utara dan menyusup di bawah lempeng Eurasia, yang membentuk zona subduksi.

Di zona ini, terjadi gesekan dan tekanan antara kedua lempeng, yang dapat memicu terjadinya gempa bumi dangkal.

Sementara itu, lempeng Pasifik juga bergerak ke arah barat dan bertemu dengan lempeng Eurasia di sebelah timur Tanimbar.

Pertemuan kedua lempeng ini menyebabkan terjadinya patahan yang tidak beraturan di dasar laut, yang juga dapat memicu terjadinya gempa bumi.

Dengan demikian, Tanimbar berada di daerah rawan gempa bumi akibat adanya aktivitas lempeng tektonik di sekitarnya.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 3,2 Goyang Halmahera Barat, BMKG, Tidak Berpotensi Tsunami

Bagaimana dampak gempa bumi ini?

Berdasarkan laporan BMKG, gempa bumi ini dirasakan oleh masyarakat di beberapa daerah, seperti Saumlaki, Banda, Damer, dan Kisar, dengan skala intensitas antara II hingga V MMI.

Skala MMI atau Modified Mercalli Intensity adalah skala yang mengukur seberapa kuat gempa bumi dirasakan oleh manusia dan lingkungan.

Skala ini berkisar dari I (tidak terasa) hingga XII (hancur total).

Dampak gempa bumi ini tergantung pada skala intensitasnya.

Misalnya, di Saumlaki, yang merasakan gempa bumi dengan skala intensitas IV-V MMI, getaran gempa bumi dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, dan beberapa benda ringan yang digantung bergoyang.

Di Banda, yang merasakan gempa bumi dengan skala intensitas IV MMI, getaran gempa bumi dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Di Damer dan Kisar, yang merasakan gempa bumi dengan skala intensitas III MMI, getaran gempa bumi dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan truk berlalu.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

BMKG juga memberikan rekomendasi agar masyarakat menjauhi tempat atau bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan menyiapkan perlengkapan darurat, mengikuti protokol evakuasi, dan menghindari berita hoax terkait gempa bumi.

Artikel Terkait