Mereka tidak hanya bertanggung jawab pada tariannya saja, tetapi juga pada setiap detil yang ada di dalamnya, seperti pakaian, alat musik, rias wajah, dan kisah yang terkandung dalam koreografi tarian.
Mereka juga harus tetap berkreasi menciptakan tarian orisinal dalam koridor kebudayaan masing-masing daerah yang membutuhkan kemampuan mendengarkan yang baik, koordinasi yang , disiplin, dan percaya diri yang prima.
Kualitas-kualitas ini sangat penting untuk memastikan bahwa tarian-tarian ini tidak hanya dijaga dan diciptakan, tetapi juga tetap hidup untuk secara utuh dapat diteruskan ke generasi mendatang.
“Berlandaskan pentingnya kebudayaan sebagai fondasi karakter bangsa, maka CHI Awards ini diselenggarakan sebagai apresiasi sekaligus pengingat akan sosok-sosok pegiat budaya Indonesia yang sesungguhnya mereka adalah pahlawan dalam menghidupkan geliat kelestarian budaya sepanjang zaman agar tidak terlena oleh budaya luar dan untuk selanjutnya mampu diwariskan ke generasi berikut," tutur DR. Dewita R.Panjaitan, MARS, DrPH. .
"Tujuan lain CHIi Award adalah sebagai media perusahaan melalui kegiatan CSR nya untuk lebih aware kepada kehidupan seni budaya Indonesia, khususnya pada sosok maupun wadah seni itu sendiri dan menjadi bagian dalam turut men-support agar warisan seni budaya Indonesia tetap terus terjaga," ujar inisiator dan founder CHI tersebut.
"Keberadaan CHI dalam makna enegi atau nafas hidup (dalam bahasa sansekerta), diharapkan dapat memberikan Energi/Nafas bagi kehidupan Pelestarian Warisan Budaya di Indonesia. Semoga gerakan kecil ini bisa memberi manfaat besar bagi bangsa dan negara,” papar sosok yang biasa disapa dengan panggilan Wiwit Ilham itu.
Acara CHI Awards 2023 akan berlangsung di The Habibie & Ainun Library di Jakarta, dimulai dengan konferensi pers pada Kamis, 9 November 2023, dari pukul 12.00 hingga 14.30 WIB.
Sementara acara pemberian penghargaan akan diselenggarakan mulai pukul 15.00 hingga 18.00 WIB, dengan jumlah undangan untuk 125 orang.
Pada acara ini ada sesuatu hal khusus yang dihadirkan yakni ‘Gong” koleksi ibu Ainun Habibie yang dikeluarkan khusus untuk acara ini sebagai penanda dimulainya acara. Selain itu hadir pula para penari yang sudah berusia 70 hingga 80-an tahun.
KOMENTAR